Utusan Kamboja untuk ASEAN Menuju Myanmar

Menteri Luar Negeri Kamboja Prak Sokhon telah mengumumkan dia akan mengunjungi Myanmar untuk pertama kalinya nanti sebagai utusan khusus ASEAN dengan harapan dapat memecahkan kebuntuan saat ini dan membuka jalan bagi kemajuan lebih lanjut dalam memajukan tujuan blok tersebut.

Pada jumpa pers setelah Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN baru-baru ini, Sokhon mengumumkan bahwa ia akan mengunjungi Myanmar selama tiga hari mulai 20 Maret untuk melibatkan kelompok-kelompok terkait dan meningkatkan bantuan kemanusiaan.

“Saya akan pergi ke Rangoon (Yangon) untuk memberikan bantuan kemanusiaan ke rumah sakit,” katanya. “Kami akan memastikan bahwa bantuan ASEAN sampai ke tangan mereka yang paling membutuhkan.”

Dia juga mengatakan dia akan meminta pertemuan dengan pemain kunci, termasuk duta besar negara-negara ASEAN untuk Yangon, yang memiliki pemahaman yang kuat tentang situasi di lapangan, dan bahwa dia akan mempertimbangkan rekomendasi mereka sebelum membuat penilaian akhir.

Sedikit kemajuan diplomatik telah dibuat sejak anggota ASEAN menandatangani perjanjian lima poin pada April 2021 di Jakarta, dan mengumumkan akan mengerahkan duta besar khusus untuk Myanmar. Brunei Darussalam, mantan ketua ASEAN, juga telah berusaha tetapi gagal mengirim delegasi ke Myanmar.

Karena kurangnya kemajuan dalam mengimplementasikan perjanjian, Kamboja tidak mengundang Menteri Luar Negeri junta Myanmar Wunna Maung Lwin ke pertemuan tersebut, dan sebaliknya mendesak Myanmar untuk mengirim perwakilan non-politik, yang ditolak militer.

Negara-negara anggota ASEAN telah meminta pihak berwenang di Naypyidaw untuk mempermudah misi utusan khusus ketua blok 10 anggota sehingga kesepakatan dapat diimplementasikan lebih cepat.

BACA JUGA:  Ribuan vaksin COVID-19 kedaluwarsa di Tulungagung Jawa Timur