Seorang imam atau seseorang yang ditunjuk, tampak membubuhkan tanda salib dari abu yang telah disucikan di dahi sejumlah umat Katolik yang mengantre di luar gedung gereja. Perayaan Rabu Abu menandai dimulainya Prapaskah 40 hari di negara mayoritas Kristen itu.
Abunya terbuat dari daun lontar yang dimurnikan dan diberi aroma dupa, yang digunakan dalam perayaan Minggu Palma tahun sebelumnya.
Pastor Victorino Cueto dari Gereja Our Lady of Perpetual Help berkata, “Saat ini saya merasa sangat bahagia karena setelah dua tahun, kami dapat mengadakan misa seperti biasa. Pada Rabu Abu, Gereja Baclaran berdoa untuk negara Ukraina.”
Gloria Baledor, seorang Katolik yang menghadiri misa Rabu Abu mengatakan, “Sudah lama kami tidak menghadiri Misa bersama cucu-cucu kami. Kami sekarang senang bisa membawa cucu-cucu kami ke gereja.”
Pejabat Filipina pada Selasa (1 Februari) mengizinkan bisnis, transportasi umum, termasuk pusat perbelanjaan, bioskop, dan restoran beroperasi dengan kapasitas penuh karena jumlah kasus COVID-19 terus menurun karena semakin banyak warga yang divaksinasi.
Untuk meningkatkan ekonomi yang terkena pandemi, pihak berwenang menempatkan kota Manila dan 38 daerah lainnya pada status terendah dalam sistem peringatan pandemi lima langkah, dari 1 hingga 15 Maret. Pemerintah juga telah mencabut sebagian besar pembatasan kesehatan, tetapi masih mengharuskan vaksinasi penuh untuk orang berusia 18 tahun ke atas terhadap virus corona serta penggunaan masker wajah di dalam dan di luar ruangan.
Jarak sosial tidak lagi diberlakukan di Manila dan daerah-daerah tertentu lainnya. Restoran sekarang dapat menghilangkan penghalang plastik di atas meja. Silaturahmi seperti perayaan ulang tahun, pernikahan, acara olahraga kini bisa digelar secara penuh. Semua PNS telah diperintahkan untuk kembali bekerja di kantor. [lj/uh]