UE berencana untuk menampung pengungsi Ukraina setidaknya selama 2 tahun

Komisi Eropa pada hari Rabu mengajukan proposalnya kepada negara-negara anggota UE untuk mengizinkan warga Ukraina yang melarikan diri dari invasi Rusia untuk tinggal dan bekerja di blok itu selama dua tahun pertama.

Rencana mendesak itu muncul saat lebih dari 650.000 orang telah meninggalkan Ukraina melintasi perbatasan ke negara-negara di bagian timur Uni Eropa, seperti Polandia, Slovakia, Hongaria dan Rumania, yang bertetangga dengan Ukraina. Rusia melancarkan serangkaian serangan besar terhadap kota-kota besar di Ukraina.

Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR), Selasa (2/3), memperkirakan satu juta warga Ukraina lainnya juga terpaksa mengungsi di negaranya sendiri.

Tempat penampungan sementara untuk pengungsi Ukraina didirikan di lapangan sepak bola di Siret, Rumania, 27 Februari 2022. (AP/Andreea Alexandru)

Tempat penampungan sementara untuk pengungsi Ukraina didirikan di lapangan sepak bola di Siret, Rumania, 27 Februari 2022. (AP/Andreea Alexandru)

“Eropa mendukung mereka yang membutuhkan perlindungan. Semua yang melarikan diri dari serangan bom Putin diterima di Eropa,” kata ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen dalam sebuah pernyataan.

“Kami akan memberikan perlindungan kepada mereka yang mencari perlindungan dan kami akan membantu mereka yang mencari jalan pulang yang aman,” tambahnya.

Proposal oleh eksekutif Uni Eropa akan memberikan pengungsi Ukraina dan anggota keluarga mereka izin tinggal dan hak untuk mengakses pekerjaan dan pendidikan selama dua tahun pertama.

Pengungsi beristirahat di tenda penampungan sementara mereka saat tiba di pos pemeriksaan perbatasan di Medyka, Polandia, setelah melarikan diri dari invasi Rusia, 2 Maret 2022. (REUTERS/Kai Pfaffenbach)

Pengungsi beristirahat di tenda penampungan sementara mereka saat tiba di pos pemeriksaan perbatasan di Medyka, Polandia, setelah melarikan diri dari invasi Rusia, 2 Maret 2022. (REUTERS/Kai Pfaffenbach)

Komisi itu mengatakan proposal itu juga dapat meminta negara-negara anggota untuk memperpanjang perlindungan selama satu tahun lagi atau mengakhirinya jika situasi di Ukraina kembali stabil. Rencana tersebut akan diajukan ke pertemuan menteri dalam negeri Uni Eropa pada hari Kamis dan harus disetujui oleh setidaknya 15 negara anggota.

Negara-negara Eropa telah menyatakan dukungan luas untuk langkah itu dalam upaya untuk melawan dampak dari invasi Rusia ke Ukraina. Jika disetujui, ini akan menjadi pertama kalinya blok tersebut mengaktifkan Kebijakan Perlindungan Sementara 2001. Kebijakan tersebut awalnya dibuat untuk para pengungsi dari konflik yang melanda bekas Yugoslavia. Namun, hingga saat ini, kebijakan tersebut tidak pernah digunakan.

Pengungsi yang melarikan diri dari Ukraina tiba di stasiun Nyugati, Budapest, Hongaria, 28 Februari 2022. (REUTERS/Marton Monus)

Pengungsi yang melarikan diri dari Ukraina tiba di stasiun Nyugati, Budapest, Hongaria, 28 Februari 2022. (REUTERS/Marton Monus)

Uni Eropa mengatakan proposal itu juga akan mencakup “warga negara non-Ukraina dan orang tanpa kewarganegaraan yang secara hukum tinggal di Ukraina” seperti pencari suaka.

Proposal komisi juga mencakup pelonggaran sementara kontrol perbatasan untuk memungkinkan orang-orang dari Ukraina memasuki Uni Eropa bahkan jika mereka tidak memiliki paspor atau visa yang valid.

Di bawah yang sebelumnya berlaku, hanya warga negara Ukraina dengan paspor yang berisi data biometrik yang diizinkan memasuki blok tanpa visa dan tinggal hingga tiga bulan. [ab/uh]

BACA JUGA:  Perdagangan Indonesia dengan Rusia, Ukraina Tidak Terlalu Besar: BPS