Turki Menutup Selat Bosphorus untuk Kapal Perang ‘Negara Berperang’

Ankara pada Selasa (1/3) mengatakan akan menerapkan konvensi internasional yang memungkinkan Turki menutup Selat Bosphorus yang strategis bagi kapal perang milik “negara-negara yang berperang”.

Dalam pengumumannya pada Selasa (1/3), Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga menegaskan bahwa negaranya tidak akan memutuskan hubungan baik dengan Rusia maupun Ukraina.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.  (Foto: Reuters)

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (Foto: Reuters)

Konvensi Montreux 1936 memberi Turki hak untuk melarang kapal perang menggunakan selat Dardanelles dan Bosphorus selama perang.

Ukraina telah meminta Turki untuk menerapkan pakta tersebut dan melarang akses ke kapal perang Rusia.

Terletak di Istanbul, Bosphorus menghubungkan Laut Marmara ke Laut Hitam, di mana Rusia memiliki pantai.

Selat ini juga membelah benua Eropa dan Asia.

Beberapa kapal Rusia telah berlayar melalui selat ke Laut Hitam dalam beberapa pekan terakhir dan tidak jelas seberapa besar dampak keputusan Turki untuk menutup kedua selat itu terhadap konflik.

Konvensi Montreux juga memberikan pengecualian untuk kapal Laut Hitam yang kembali ke pelabuhan.

Turki telah mengkritik agresi militer Rusia di Ukraina, tetapi juga berusaha untuk menyeimbangkan hubungan dekatnya dengan Ukraina dengan kepentingannya untuk tidak mengganggu hubungan ekonominya yang rapuh dengan Rusia. [uh/ab]