Tren pariwisata bergeser ke digital: Menteri Uno

Saat ini, hampir semuanya dilakukan secara digital

Jakarta (ANTARA) – Tren pariwisata di Indonesia saat ini sedang bergeser ke arah pariwisata digital, menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

“Saat ini hampir semuanya dilakukan secara digital,” kata Uno saat konferensi pers online, Rabu.

Untuk itu, Uno mengajak pelaku industri untuk bergabung dalam proses digitalisasi melalui berbagai platform sebagai bagian dari transformasi dan promosi destinasi pariwisata.

Misalnya, pelaku industri dapat mulai membuat konten kreatif untuk meningkatkan promosi pariwisata serta standarisasi layanan akomodasi melalui sertifikat Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability (CHSE).

Namun, kedua langkah tersebut harus didukung oleh berbagai pihak untuk mencapai hasil yang optimal, tegas Uno.

Berita terkait: Masyarakat NTB Harus Maksimalkan Acara Internasional: Menteri

Menkeu juga menyoroti besarnya potensi desa wisata yang perlu didorong untuk menggerakkan perekonomian dan menciptakan peluang usaha baru di bidang ekonomi kreatif.

Uno mencatat pada tahun 2021 kunjungan ke desa wisata mengalami peningkatan sebesar 30 persen, angka yang tidak sedikit di tengah pandemi COVID-19.

Lebih lanjut, Menkeu menyoroti target Indonesia untuk membangun pariwisata berkelanjutan dengan destinasi yang menawarkan pengalaman menarik dan unik yang didukung oleh produk lokal yang khas.

Sebelumnya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah meluncurkan Indonesia Tourism Village Award (ADWI) 2022 yang saat ini menargetkan tiga ribu desa wisata.

Penghargaan ini diharapkan dapat mendorong desa wisata menjadi destinasi liburan yang berkualitas dan berdaya saing global.

Berita terkait: L’Etape Indonesia tandai kebangkitan pariwisata NTB: Uno

Dibantu beberapa pihak untuk mempromosikan desa wisata, Uno memastikan perekonomian Indonesia akan tumbuh dan membuka lebih banyak peluang bagi masyarakat.

BACA JUGA:  R-Hann, Sorn bergabung dengan klub bintang dua Michelin di Bangkok

Terdapat tujuh kategori penilaian untuk desa wisata di ADWI, antara lain desa wisata yang menarik pengunjung dengan keunikan dan keaslian aspek alam dan buatan serta seni budaya.

Yang kedua adalah kategori homestay, disusul dengan kategori souvenir yang meliputi kuliner, kerajinan, dan produk fashion.

Kategori keempat adalah digital dan kreatif, disusul toilet umum kategori kelima, sedangkan kategori keenam desa wisata dengan kategori CHSE terbaik. Yang terakhir adalah kategori lembaga desa wisata.

“Kami juga mendorong desa wisata untuk mengadakan acara yang berbasis kearifan lokal,” pungkas Uno.

Berita terkait: Kemendagri buka TNBBS untuk 3.355 calon mahasiswa

Berita terkait: Kementerian siapkan rencana pengembangan pariwisata ibu kota baru