Tentara terluka dalam baku tembak dengan separatis Papua

Jayapura, Papua (ANTARA) – Seorang tentara terluka dalam baku tembak yang meletus setelah 15 teroris separatis Papua menyerang posko Koramil Dambet di Kabupaten Puncak, Kamis.

Prajurit Herianto terluka di leher, di bawah satu telinga, tetapi sadar saat dievakuasi ke Puskesmas Beoga, kata juru bicara Kodam XVII Cenderawasih, Kolonel Aqsha Erlangga.

Separatis menyergap Herianto dan 11 tentara lainnya saat mereka sedang melakukan patroli rutin dan perbaikan pipa air di dekat posko Koramil di desa Dambet, kecamatan Beoga, katanya.

Baku tembak terjadi, katanya, seraya menambahkan bahwa 3 dari 15 penyerang yang dilaporkan menuju desa Ogamki memiliki senapan serbu.

Prajurit Herianto akan dievakuasi ke Timika, ibu kota Kabupaten Mimika, untuk penanganan medis lebih lanjut, ujarnya.

Pada Rabu (2 Maret 2022), beberapa teroris separatis Papua melancarkan serangan maut terhadap warga sipil di Kecamatan Beoga, Kabupaten Puncak.

Penyerangan tersebut mengakibatkan tewasnya seorang warga dan tujuh pekerja yang sedang memperbaiki menara base transceiver station (BTS) milik operator telekomunikasi milik negara Telkomsel, kata Erlangga.

Warga sipil yang tewas dalam serangan itu diidentifikasi sebagai Billy, Renal, Bona, Bebi Tabuni, Jamal, Eko, Syahril, dan Pak De, tambahnya.

Papua telah menjadi saksi siklus kekerasan yang berulang selama beberapa tahun terakhir, dengan kelompok-kelompok bersenjata di distrik Intan Jaya, Nduga, dan Puncak menargetkan warga sipil dan personel keamanan.

Intan Jaya mencatat bulan paling berdarah pada September 2020, ketika kelompok bersenjata melancarkan serangkaian serangan di wilayah tersebut yang merenggut nyawa dua tentara dan dua warga sipil serta melukai dua lainnya.

Aksi teror berlanjut pada tahun 2021. Pada 10 Januari 2021, misalnya, seorang tentara Indonesia tewas dalam baku tembak di kawasan Titigi, Kabupaten Intan Jaya.

Pada 25 April 2021, separatis Papua yang beroperasi di Beoga menyergap Kepala Badan Intelijen Negara (Papua), I Gusti Putu Danny Karya Nugraha, dan beberapa personel keamanan saat berkunjung ke desa Dambet.

Nugraha meninggal karena luka tembak yang diderita selama serangan itu.

Berita terkait: Pemerintah Mimika rencanakan RS Tipe D di Waa-Banti
Berita terkait: Satgas Peace Cartenz Bagikan 30 Anak Babi ke Petani Yahukimo
Berita terkait: Korban Teroris Papua Bersenjata di Ilaga Dievakuasi ke RS Mimika