Sultan: Serangan Umum 1 Maret mengingatkan pentingnya kedaulatan negara

Yogyakarta (ANTARA) – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X berharap Serangan Umum 1 Maret menjadi pelajaran bagi bangsa Indonesia bahwa menjaga kedaulatan negara memiliki kedudukan yang sangat penting.

“Kedaulatan itu sangat penting, bangsa ini telah dipecah oleh Belanda sampai yang terakhir menjadi negara federal sehingga melemahkan Indonesia, kami berharap hal ini tidak akan terjadi lagi,” kata Sultan usai membacakan Keputusan Presiden (Keppres) No. 2 Tahun 2022 tentang Hari Pemberlakuan Kedaulatan. Negara dalam Serangan Oemoem Tetenger 1 Maret 1949, Keben Keraton Yogyakarta, Selasa.

Meski pada 17 Agustus 1945 Indonesia telah mendeklarasikan kemerdekaan, katanya, Belanda enggan mengakuinya dengan tetap menggelar Agresi Militer I dan II untuk menduduki negara tersebut.

Baca Juga: Sultan HB X: Serangan Umum Diundur hingga 1 Maret Karena Bocornya Informasi

Saat itu, menurut dia, Belanda membangun misinformasi di tingkat internasional bahwa Indonesia tidak lagi berdaulat.

Berkat Serangan Umum 1 Maret yang diprakarsai oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX, menurut dia, Dewan Keamanan PBB akhirnya mengakui keberadaan dan kedaulatan Indonesia.

Baca juga: PPU Dukung Serangan 1 Maret sebagai Hari Libur Nasional

Untuk itu, Sultan memutuskan untuk mengusulkan 1 Maret sebagai Hari Pemberlakuan Kedaulatan Negara.

“Makanya diperingati sebagai Hari Kedaulatan Negara untuk mengingatkan kita bahwa komitmen kita adalah 17, 45 Agustus. Dengan bendera merah putih, Bhinneka Tunggal Ika, dan Pancasila, kita tidak boleh mudah terpengaruh oleh kepentingan lain tetapi menolak kesepakatan kita sejak awal. ,” kata Sultan.

Baca juga: Sultan HB X Usulkan 1 Maret Jadi Hari Libur Nasional

Ia berharap, keputusan presiden yang menetapkan Hari Penegak Kedaulatan Negara ini akan memberikan nilai tambah bagi masyarakat Yogyakarta.

“Membangun karakter integritas di mana isu kebersamaan, sifat juang, dan kesederhanaan tetap dapat diwarnai bagi seluruh warga Yogyakarta untuk berkontribusi menjadi bagian dari NKRI,” ujarnya.

Wartawan: Luqman Hakim
Redaktur: Herry Soebanto
HAK CIPTA © ANTARA 2022