Berbagai macam senjata dicurahkan oleh Amerika Serikat dan negara-negara NATO guna membantu Ukraina menangkis serangan Rusia. Salah satunya adalah hero rudal antipesawat bernama Stinger.
Seperti dikutip CNN, Selasa (8/3/2022) AS dan anggota NATO sejauh ini telah mengirimkan 2.000 unit rudal FIM-92 Stinger ke pihak Ukraina. Beberapa rudal telah digunakan, dilaporkan membuat helikopter militer Rusia di dekat Kyiv terbakar.
“Saya pikir kami semua sangat terkesan dengan efektivitas angkatan bersenjata Ukraina dalam menggunakan peralatan yang kami sediakan untuk mereka,” kata pejabat Departemen Pertahanan AS.
Stinger sendiri dibuat oleh perusahaan AS, Raytheon Missile Systems. Rudal darat-ke-udara ini telah digunakan sejak 1981 dan diandalkan oleh AS dan 29 negara lainnya. Lebih dari 700 ribu rudal Stinger telah diproduksi dalam berbagai varian dan telah diandalkan di berbagai medan perang.
Rudal ini dapat menembak jatuh helikopter, tetapi juga dapat menargetkan pesawat terbang rendah, drone, dan rudal yang ditembakkan oleh musuh.
Stinger mudah dioperasikan, tidak memerlukan pelatihan intensif, dengan jarak tembak lebih dari 4 kilometer. Itu bisa dibawa oleh tentara dan ditembakkan, atau bisa ditempatkan di kendaraan taktis.
Ukuran rudal adalah panjang 1,52 meter, 70 mm dan sirip 100 mm. Stinger memiliki berat 10,1 kilogram dan rudal ini dapat digunakan di segala cuaca.
Dalam perang di Afghanistan melawan Uni Soviet pada 1980-an, Stinger menjadi senjata utama para militan di sana. Kabarnya, 250 pesawat militer Uni Soviet ditembak jatuh oleh rudal ini.
“Stinger dapat digunakan dalam pertempuran perkotaan di mana kru yang mengoperasikannya dapat bersembunyi di bunker atau gedung dan menembak jatuh helikopter dan pesawat yang terbang rendah,” kata pengamat militer.