Situs web pemerintah Ukraina terkena serangan dunia maya

Sejumlah situs kunci pemerintah di Ukraina tidak dapat diakses pada Kamis pagi waktu setempat, setelah beberapa hari sebelumnya juga mengalami serangan cyber distributed denial of service (DDoS).

Situs-situs yang tidak dapat diakses antara lain situs Kementerian Kabinet, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Prasarana, Kementerian Pendidikan, dan lain-lain.

Tak hanya itu, serangan siber yang lebih berbahaya juga baru-baru ini ditemukan. Itu adalah malware penghapus data yang ditemukan di ratusan komputer di Ukraina, ditemukan oleh peneliti keamanan, yang menduga bahwa ini adalah bagian dari kampanye serangan cyber yang disiapkan oleh Rusia untuk Ukraina.

“Kami menemukan bahwa beberapa organisasi komersial dan pemerintah di Ukraina terkena dampak aktivitas malware berbahaya hari ini,” kata Charles Carmakal, SVP dan CTO Mandiant, sebuah perusahaan keamanan siber.

Peretasan itu terjadi setelah Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres meminta Rusia untuk membatasi tindakan militernya.

Sementara itu, pemerintah Amerika Serikat telah memperingatkan bahwa Rusia hampir dipastikan akan melakukan serangan siber untuk mengiringi aksi militernya di Rusia.

Presiden AS Joe Biden memperingatkan pada Januari bahwa jika Rusia bersikeras melanjutkan serangan sibernya di Ukraina, AS dapat merespons dengan melakukan serangan siber ke Rusia.

Saat ini, Presiden Rusia Vladimir Putin telah memulai operasi militernya di Ukraina. Namun nyatanya, serangan siber Rusia terhadap Ukraina dimulai beberapa waktu lalu.

“Rusia tidak tiba-tiba memutuskan untuk menyerang Ukraina minggu ini. Perencana militer telah mempersiapkan kampanye ini setahun sebelumnya,” jelas Rick Holland, Kepala Petugas Keamanan Informasi di sebuah perusahaan keamanan siber bernama Digital Shadows.

Kampanye serangan siber tersebut berupa penyebaran hoax, serangan DDoS, dan penyusupan malware penghapus data ke berbagai sistem komputer di Ukraina. Semua itu, menurut Holland, merupakan bagian dari doktrin militer Rusia.

Sebelumnya, dilaporkan bahwa berbagai situs bank dan pemerintah Ukraina telah mengalami serangan DDoS massal, yang membuat situs tersebut tidak dapat diakses.