Serangan udara Rusia pada Minggu (27/2) waktu setempat menghancurkan pesawat Antonov-225 milik Ukraina. Pesawat terbesar di dunia memiliki sejarah yang hebat, salah satunya adalah mengangkut pesawat ulang-alik.

Di era ketika Uni Soviet belum bubar, Antonov-225 dirancang untuk dapat membawa pesawat yang lebih kecil di atasnya. Pesawat ini dibuat oleh perusahaan Antonov yang berbasis di Kiev.

Tujuannya adalah sebagai pembawa yang nantinya setelah pada ketinggian tertentu, ‘naik’ akan melepaskan diri untuk mencapai luar angkasa. Roket Energia dan pesawat ulang-alik Buran adalah penumpang di Antonov-225.

Bahkan, dalam penerbangan perdananya pada tahun 1988, burung besi ini langsung mencatatkan 106 rekor dunia dalam satu kali penerbangan. Alhasil, pesawat yang diberi nama Mriya itu menarik perhatian dunia kedirgantaraan saat itu.

Antonov-225 yang memiliki tinggi 18,1 meter ini memiliki panjang tubuh 84 meter dengan lebar sayap 88,4 meter.

Meski hanya mampu menampung enam awak, pesawat yang ditopang enam mesin turbofan ini mampu mengangkut muatan hingga 250 ton kargo. Antonov-225 mampu melesat di udara dengan kecepatan 850 km per jam.

Dikutip dari Space, Selasa (1/3/2022) dari dua pesawat jenis AN-225, hanya satu yang selesai dikerjakan. Pembangunan pesawat kedua tidak selesai dengan pembubaran Uni Soviet pada tahun 1991. Antonov-225 juga terpengaruh yang kemudian disimpan di hanggar pangkalan udara Ukraina.

Perusahaan Antonov dan Air Foyle, sebuah perusahaan Inggris, kemudian menghidupkan kembali Antonov-225 sebagai pesawat angkut komersial.

Antonov-225 berperan besar dalam mengirimkan perbekalan dalam jumlah besar dalam satu kali penerbangan, seperti perbekalan darurat ke daerah bencana dan terakhir perbekalan kesehatan di masa pandemi COVID-19.

Namun, pesawat terbesar di dunia, yang diparkir di Bandara Hostomel, dekat Kiev, telah menjadi sasaran Rusia, yang telah menginvasi Ukraina sejak 24 Februari.

“Pesawat terbesar di dunia Mriya dihancurkan oleh Rusia di sebuah lapangan terbang dekat Kiev,” akun Twitter resmi negara Ukraina mencuit akhir pekan lalu.