Rusia Mengumumkan Gencatan Senjata Evakuasi Baru untuk kota-kota Ukraina yang terkepung

Rusia, Rabu (9/3), mengumumkan rencana gencatan senjata baru untuk memungkinkan warga sipil meninggalkan bagian Ukraina yang dikepung oleh pasukan Rusia. Pengumuman itu datang sehari setelah ribuan orang dapat meninggalkan sebuah kota di timur laut Ukraina ketika pejabat Ukraina menuduh Rusia menembaki rute evakuasi lain di Ukraina selatan.

Rusia mengatakan gencatan senjata Rabu akan memungkinkan orang meninggalkan Kyiv, Chernihiv, Sumy, Kharkiv dan Mariupol. Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk mengatakan 5.000 orang berhasil meninggalkan Sumy pada hari Selasa.

Pengepungan Rusia telah menghabiskan pasokan listrik, pemanas, makanan dan air di Mariupol, sebuah kota pelabuhan di tenggara Ukraina. Upaya untuk mengevakuasi orang dari sana pada hari Selasa gagal. Menurut Vereshchuk, pasukan Rusia menembaki konvoi kargo bantuan kemanusiaan. “Situasi di Mariupol sangat buruk,” kata juru bicara Palang Merah Ewan Watson.

Ditanyakan oleh VOA Mengenai penembakan Rusia terhadap koridor kemanusiaan, seorang pejabat senior pertahanan mengatakan kepada wartawan pada hari Selasa bahwa Rusia “tidak jujur” ketika mengklaim koridor kemanusiaan yang mengarah ke utara ke Belarus atau Rusia.

Presiden AS Joe Biden pada hari Selasa mengumumkan larangan impor minyak Rusia dan energi lainnya sebagai pembalasan atas invasi ke Ukraina. Menanggapi larangan tersebut, dalam tweet hari Selasa, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berterima kasih kepada Biden karena “menyerang jantung mesin perang Putin.” [ka/ab]