Rusia memblokir Facebook, menuduh media Rusia melakukan ‘diskriminasi’

Regulator internet Rusia Roskomnadzor mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka telah memblokir akses ke Facebook di negara beruang merah itu.

Dikatakan tindakan itu diambil menyusul “26 kasus diskriminasi terhadap media Rusia dan sumber informasi oleh Facebook.”

Facebook dikatakan telah “membatasi akses ke sejumlah akun: saluran TV Zvezda, kantor berita RIA Novosti, Sputnik, Russia Today, sumber informasi Lenta.ru dan Gazeta.ru.”

Sejak invasi Rusia ke Ukraina pekan lalu, perusahaan media sosial itu telah mengambil langkah-langkah untuk membatasi akses ke media pemerintah Rusia.

Pada 27 Februari, Uni Eropa mengumumkan “larangan Russia Today dan Sputnik dari penyiaran di Uni Eropa.” YouTube dilaporkan juga memblokir RT di Uni Eropa.

Twitter pada hari Senin mengumumkan akan mulai memberi label dan mempersulit pengguna untuk melihat tweet yang berisi informasi tentang invasi ke Ukraina dari media pemerintah Rusia seperti RT dan Sputnik.

Facebook telah mengambil tindakan serupa.

Juga pada Jumat (4/3), legislatif Rusia memperkenalkan undang-undang baru yang akan membuat penerbitan “berita palsu” tentang tentara menjadi kejahatan yang dapat dihukum penjara.

“Jika pemalsuan dilakukan maka konsekuensinya serius, (hukum) membawa hukuman hingga 15 tahun penjara,” kata majelis rendah parlemen dalam sebuah pernyataan, menurut AFP.

Undang-undang baru membuat BBC menangguhkan beberapa kegiatan di Rusia. [mg/pp]

BACA JUGA:  Negara maju harus membantu negara berkembang: Duta Besar Korea di G20