Ratusan ribu umat Hindu berkumpul untuk beribadah di sebuah kuil yang dihormati di ibu kota Nepal, Selasa (1/3), menyusul penurunan jumlah kasus virus corona dan kehidupan berangsur normal kembali.
Sekitar 1 juta umat diperkirakan telah mengunjungi kuil dewa Hindu Siwa di festival Shivaratri, salah satu festival paling terkenal di Nepal, hari itu.
Festival tersebut diizinkan untuk diadakan oleh pemerintah setelah jumlah kasus COVID-19 menurun di Nepal. Kuil, sekolah, dan pasar telah dibuka dalam beberapa pekan terakhir setelah laporan Senin tentang hanya 180 infeksi baru, penurunan drastis dari puncaknya pada Januari, ketika jumlah kasus baru mencapai 9.000 per hari.
Kuil Pashupatinath yang terletak di Kathmandu adalah salah satu kuil Hindu terpenting dan paling populer di kalangan peziarah. Selama festival, umat Hindu berpuasa sepanjang hari, mengunjungi kuil dan berenang di Sungai Bagmati.
Festival ini juga terkenal dengan para pesertanya yang diperbolehkan untuk merokok ganja secara bebas. Dalam keadaan normal, ganja yang diklasifikasikan sebagai obat dan penggunaannya secara ilegal diancam dengan hukuman penjara. Di area hutan dan tepi sungai di dekat kuil, orang-orang dapat terlihat merokok ganja selama festival.
Nepal terkenal dengan ganja dan obat-obatan jenis lain pada 1960-an, ketika kaum hippie memasuki negara Himalaya. Toko-toko dan kedai teh biasa mengiklankan dan menjualnya secara legal sampai ganja dilarang pada tahun 1976.
Meskipun masih ilegal di Nepal, sekelompok anggota parlemen dan juru kampanye dari partai yang berkuasa berusaha melegalkan pertanian dan penggunaan ganja. Saat ini, pengguna ganja ilegal dapat dipenjara hingga satu bulan sementara penyelundup hingga 10 tahun penjara. [ab/uh]