Kremlin mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Minggu menuduh radikal Ukraina bertanggung jawab atas insiden di pembangkit listrik tenaga nuklir (NPP) Zaporizhzhia di Ukraina pada 3 Maret.
Presiden Prancis Emmanuel Macron bertanya kepada Putin melalui telepon tentang kebakaran di PTLN terbesar di Eropa.
“Vladimir Putin memberi tahu (Macron) tentang provokasi oleh radikal Ukraina di area pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia,” kata Kremlin.
Putin juga meyakinkan Macron tentang “keamanan fisik dan nuklir” dari pembangkit nuklir Zaporizhzhia yang direbut oleh pasukan Rusia.
Dia juga mengatakan pasukan Rusia mengendalikan pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl di Ukraina, yang terbungkus dalam sarkofagus raksasa setelah meledak pada 1986, kecelakaan nuklir terburuk dalam sejarah.
Pada kesempatan itu Putin juga menyalahkan Kyiv atas kegagalan mengevakuasi warga sipil dari kota pelabuhan utama Ukraina Mariupol, yang telah dikepung oleh pasukan Rusia, kata Kremlin.
Putin “berfokus pada fakta bahwa Kyiv masih belum memenuhi kesepakatan yang dicapai mengenai masalah kemanusiaan akut ini,” kata Kremlin dalam sebuah pernyataan, setelah dua kesepakatan untuk mengevakuasi Mariupol di tenggara Ukraina gagal menyusul tuduhan pelanggaran gencatan senjata.
Putin mengatakan “nasionalis Ukraina” mencegah warga sipil dan orang asing meninggalkan Mariupol dan kota tetangga Volnovakha pada Sabtu, meskipun ada pengumuman gencatan senjata.
“Dan jeda dalam permusuhan sekali lagi hanya digunakan untuk membangun kekuatan dan sarana di posisi mereka,” kata Putin kepada Macron. [ah]