Presiden, Wakil Presiden dan PM Taiwan Sumbang Gaji ke Ukraina

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan pada hari Rabu bahwa dia, Wakil Presiden William Lai dan Perdana Menteri Su Tseng-chang masing-masing akan menyumbangkan gaji satu bulan untuk membantu upaya bantuan kemanusiaan untuk Ukraina setelah agresi Rusia.

Perang tersebut telah menimbulkan simpati luas bagi orang-orang Ukraina di Taiwan, karena pulau itu setiap hari menghadapi ancaman dari tetangga raksasanya, China. Beijing memandang Taiwan sebagai wilayahnya sendiri dan telah meningkatkan tekanan militernya untuk menegaskan klaim tersebut.

Tsai, yang pemerintahnya minggu ini mengirim gelombang pertama bantuan dalam bentuk 27 ton pasokan medis, mengatakan pada pertemuan Partai Progresif Demokratik yang berkuasa bahwa tekad rakyat Ukraina telah menggerakkan dunia dan juga rakyat Taiwan.

Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai “operasi khusus”.

Kekuatan demokrasi global yang mendukung Ukraina semakin kuat, kata Tsai.

“Sebagai anggota mitra demokrasi global, Taiwan tidak absen, dan kami sepenuhnya mendukung Ukraina,” tegasnya.

Kementerian Luar Negeri akan memberikan rincian rekening bank yang dibuat oleh Asosiasi Bantuan Bencana Taiwan untuk donasi bantuan Ukraina.

Taiwan pekan lalu juga mengumumkan bergabung dengan sanksi yang dipimpin Barat terhadap Rusia, meskipun memiliki sedikit kerja sama dalam perdagangan dengan Moskow.

“Saya berharap rekan-rekan kami, serta semua mitra partai kami di kantor publik, dapat sepenuhnya menanggapi tindakan ini dan dengan tegas menyatakan kepada dunia bahwa Taiwan mendukung Ukraina, dan Taiwan mendukung demokrasi dan kebebasan,” kata Tsai.

Taiwan tidak dimasukkan sebagai anggota dalam organisasi global seperti PBB karena tekanan China. Tetapi Tsai bercita-cita untuk menunjukkan bahwa Taiwan adalah anggota komunitas internasional yang bertanggung jawab meskipun terisolasi secara diplomatik. [ah/rs]

BACA JUGA:  Kota Bogor tingkatkan vaksinasi booster sebelum masa mudik lebaran