Ingat serangan Gedung Capitol AS tahun lalu ketika orang Filipina yang bermata elang melihat kemungkinan perusuh Pinoy yang membawa wali tambo saat berpakaian seperti Captain America?
BACA: Detektif internet menemukan tersangka perusuh Capitol Hill Filipina di Facebook
Hadiah mati bahwa dia mungkin orang Filipina? Senjata pilihannya — a wali tambosapu tradisional yang terbuat dari rumput dan rotan atau bambu.
Nah, setelah detektif internet mengungkap identitas pemberontak yang membawa sapu di Facebook, Kene Brian Lazo, yang berasal dari Ilocos Sur, dilaporkan mengaku kepada hakim distrik AS bahwa dia memang salah satu preman yang menyerbu landmark DC dalam kegagalan upaya untuk memblokir proklamasi Presiden AS Joe Biden setelah ia memenangkan pemilihan 2020.
Walis Man cukup mudah ditemukan di Facebook dan ternyata dari Ilocos Sur. pic.twitter.com/RyyKkEA21u
— Jonathan de Santos (@desamting) 7 Januari 2021
Lazo mengatakan kepada pengadilan bahwa dia menyesal bergabung dengan kerusuhan karena dia mengaku bersalah atas beberapa pelanggaran ringan, termasuk:
- Dengan Sengaja Masuk atau Tinggal di Gedung atau Lahan Terlarang Tanpa Otoritas Yang Sah
- Perilaku Tidak Beraturan dan Mengganggu di Gedung atau Lahan Terlarang Tanpa Otoritas yang Sah
- Perilaku Tidak Teratur di Lapangan Capitol atau di Gedung Capitol
- Berparade, Demonstrasi, atau Piket di Gedung Capitol
Pengadilan Washington DC akan menjatuhkan hukuman pada Lazo pada Juli, yang berpotensi menghadapi enam bulan penjara dan denda US$500.
Lazo juga didakwa melakukan pelecehan seksual terhadap seorang anak di Virginia yang terjadi beberapa bulan setelah kerusuhan Capitol.
Sekitar 2.500 pendukung Trump menyerbu gedung Kongres pada 6 Januari 2021, yang mengakibatkan lima orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka.
BACA: FBI Rilis Poster ‘Dicari’ Pendeta Gereja, ‘Penasihat Spiritual’ Duterte Apollo Quiboloy