Pihak-pihak di Papua dipanggil untuk mengakhiri konflik melalui dialog damai

segera hentikan penggunaan kekerasan dalam menghadapi berbagai situasi

Manokwari (ANTARA) – Jaringan Perdamaian Papua (JDP) meminta pihak-pihak di Papua seperti Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN PB) dan TNI-Polri untuk mengakhiri konflik melalui dialog damai.

“Kami mengimbau kepada aparat TPN PB serta TNI dan Polri untuk segera mengakhiri penggunaan kekerasan dalam menghadapi berbagai situasi di seluruh Papua,” kata Juru Bicara JDP, Yan Christian Warinussy, dalam siaran pers di Manokwari, Papua Barat, Jumat malam.

JDP menyampaikan belasungkawa atas serangan dan penembakan yang menewaskan delapan karyawan PT. Menara Telematika Palapa Timur (PT. PTT) di Kecamatan Mulia, Kabupaten Puncak Papua.

Juru bicara JDP juga meminta Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa dan Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Dudung Abdurrahman, untuk tidak melakukan ‘operasi balas dendam’, melainkan segera mendorong langkah-langkah persiapan perdamaian internal. dialog dengan kelompok TPN PB.

Baca juga: Panglima: Tugas Prajurit di Papua Bikin Rakyat Cinta TNI

JDP juga menyoroti insiden penembakan lainnya di Desa Dambet, Kecamatan Beoga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua, yang melukai seorang prajurit TNI dari Batalyon R 408/SBH.

“Peristiwa ini juga patut disesalkan dan harus disikapi melalui pendekatan damai untuk mengakhiri konflik bersenjata antara aparat keamanan (TNI dan Polri) dengan TPN PB yang sedang berlangsung di Papua,” ujarnya.

JDP, lanjut Warinussy, mendesak segera dimulainya persiapan pelaksanaan dialog damai dengan memulai dengan jeda kemanusiaan (Humanitarian Pause) untuk memastikan bahwa warga sipil di sekitar lokasi baku tembak selalu memiliki akses bantuan kemanusiaan, layanan medis, nutrisi dan layanan pendidikan.

“Tetapi jika pendekatan dialog dimulai, itu akan menjadi solusi yang tidak akan membunuh siapa pun yang terus-menerus berjuang di Papua,” katanya.

Reporter: Hans Arnold Kapisa
Editor: Edy Sujatmiko
HAK CIPTA © ANTARA 2022