Petani India Ciptakan ‘Skuter’ Panjat Pohon Pinang

Mendaki buah pinang setinggi 20 meter biasanya memakan waktu yang relatif lama. Namun bagi Ganapathi Bhat, aktivitas seperti itu hanya membutuhkan waktu lima detik.

Kemampuannya memanjat pohon dengan cepat tak lain adalah bantuan skuter panjat pohon yang ia ciptakan sendiri. Ia berinovasi untuk bisa menyelesaikan pekerjaan sehari-harinya memanen pinang di pesisir kota Mangaluru.

Petani berusia 50 tahun itu mengaku mulai mengembangkan mesin pemanjat sejak tahun 2014 karena merasa usianya sudah tidak muda lagi dan kesulitan mencari tenaga kerja murah yang mampu memanjat pohon pinang. Padahal, luas areal perkebunan pinang ini sekitar 18 hektar.

Ganapathi Bhat (50), memeriksa alat buatannya yang bernama "skuter pohon" di rumahnya di Mangaluru, negara bagian Karnataka, India, 19 Februari 2022. (REUTERS/Sunil Kataria)

Ganapathi Bhat, 50, memeriksa perangkat buatannya yang disebut “skuter pohon” di rumahnya di Mangaluru, negara bagian Karnataka, India, 19 Februari 2022. (REUTERS/Sunil Kataria)

“Di wilayah kami, ada kekurangan tenaga kerja. Biaya tenaga kerja juga sangat tinggi. Saya membuat mesin panjat pinang ini untuk mengatasi masalah ini. Kami perlu panen tepat waktu karena sulit dilakukan saat musim hujan,” jelasnya.

Bhat mengaku menghabiskan sekitar 4 juta rupee India (atau sekitar 53.000 dolar AS) dalam penelitian dan pengembangan skuter. Ia dan rekan-rekannya yang merupakan pakar teknologi membutuhkan waktu empat tahun untuk bisa memproduksi prototipe mesin pemanjat pohon.

Skuter pemanjat pohon pada dasarnya adalah mesin modifikasi yang diproduksi oleh pembuat gergaji Jerman Stihl. Mesin itu kemudian dilengkapi dengan tempat duduk dan sepasang roda.

Ganapathi Bhat (50), menggunakan "skuter pohon" memanjat pohon untuk memanen buah pinang di ladangnya di Mangaluru, negara bagian Karnataka, India, 20 Februari 2022. (REUTERS/Sunil Kataria)

Ganapathi Bhat, 50, menggunakan “skuter pohon” untuk memanjat pohon untuk memanen pinang di ladangnya di Mangaluru, negara bagian Karnataka, India, 20 Februari 2022. (REUTERS/Sunil Kataria)

Diakui Bhat, awalnya banyak orang, termasuk keluarganya, meragukan usahanya mengembangkan skutik.

“Ketika saya ingin mengembangkan skuter ini, anggota keluarga saya khawatir dengan keselamatan saya karena saya harus memanjat pohon yang tinggi. Apalagi saya pernah jatuh saat mengujinya. Penduduk desa bahkan bertanya apakah saya kehilangan akal. Mereka meragukan penemuan saya,” tambahnya.

Bhat mengatakan sejauh ini dia telah menjual lebih dari 300 skuter pemanjat pohon, yang harganya masing-masing sekitar $820.

Ganapathi Bhat, dengan "skuter pohon" kreasinya, memanjat pohon dan memanen buah pinang di ladangnya di Mangaluru, negara bagian Karnataka selatan, India, 20 Februari 2022. (REUTERS/Sunil Kataria)

Ganapathi Bhat, dengan “skuter pohon”, memanjat pohon dan memanen buah pinang di ladangnya di Mangaluru, negara bagian Karnataka, India, 20 Februari 2022. (REUTERS/Sunil Kataria)

Satu skuter dapat dengan mudah memanen lebih dari 300 pohon pinang dalam sehari. Sebagai perbandingan, dengan metode pemanjatan manual tradisional, hanya sekitar 100 pohon yang bisa ditebang per hari.

India adalah produsen buah pinang terbesar di dunia. Produksinya akan mencapai sekitar 1,2 juta ton selama 2020 dan 2021. Pohon pinang ditemukan di daerah pesisir Karnataka dan Kerala, dua negara bagian di India selatan.

Bhat mengatakan saat ini juga sedang mengembangkan jenis skutik untuk memanjat pohon kelapa. Menurutnya, usaha ini lebih banyak tantangannya karena batang pohon kelapa lebih tebal dan cenderung bengkok saat tumbuh. [ab/ka]