Jakarta (ANTARA) – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menginstruksikan jajaran Direktorat Jenderal Pendidikan Islam kementerian untuk memantau lembaga pendidikan di bawah kementerian dan memastikan mereka bebas dari ideologi yang merugikan negara.
“Saya tekankan bahwa pendidikan di madrasah dan universitas Islam negeri harus aman dan bebas dari ideologi yang merugikan negara,” kata Qoumas dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Menteri mengatakan telah menginstruksikan satuan kerja kementerian untuk memetakan sikap semua lembaga pendidikan agama, seperti sekolah reguler dan asrama, serta universitas tentang pemikiran keagamaan dan nasionalisme serta pendekatan terhadap masalah kekerasan seksual.
Kementerian juga akan melakukan evaluasi dan pemantauan rutin terhadap kegiatan pengajaran pencegahan kekerasan seksual di lembaga pendidikan agama, katanya.
Berita terkait: Sekolah tidak boleh mendiskriminasi siswa dari agama yang tidak diakui
“Saya tak kenal lelah mengingatkan (pejabat) untuk melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan pengajaran di madrasah dan lembaga pendidikan agama lainnya,” kata Qoumas.
Apalagi, Menkeu mengaku telah menerima laporan bahwa sekitar 11 persen dosen perguruan tinggi belum memoderasi pendiriannya dan tidak mengungkapkan identitas atau nama dosennya.
“Saya tidak ingin aktor yang akan melawan negara muncul dari perguruan tinggi agama, karena saat ini kita memiliki 11 persen dosen yang belum memoderasi pendiriannya. Tidak ada ruang untuk intoleransi dan pemikiran ekstremis di lembaga pendidikan di bawah Kementerian Agama,” tegasnya.
Pejabat kementerian juga tidak boleh terlibat dalam kegiatan anti-negara, kata menteri sambil menambahkan bahwa tindakan tegas akan diambil terhadap pejabat yang ditemukan melanggar instruksi.
“Saya ingin kementerian menjadi barometer bagi kementerian lain karena Kementerian Agama memiliki beban tambahan terkait tanggung jawab kita dalam urusan agama. Mari kita terapkan nilai-nilai agama sebagai inspirasi untuk berbuat baik,” tegas Qoumas.
Berita terkait: Pembentukan karakter menghapus dosa besar di sekolah: Menteri Makarim