Hingga saat ini, kami belum menerima laporan dari Kementerian Luar Negeri RI.
Samarinda (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov Kaltim) Kaltim mengaku belum menerima laporan adanya warganya yang menjadi korban atau berada di Ukraina yang sedang menjalani serangan militer Rusia.
“Hingga saat ini, kami belum menerima laporan dari Kemlu RI. Jika ada, tentu akan segera ditindaklanjuti dan diambil tindakan yang diperlukan sesuai Kemenlu RI,” kata Kepala Biro Biro Kesra Setda Provinsi Kaltim Andi Muhammad Ishak, di Samarinda, Jumat.
Berdasarkan informasi di berita, saat ini warga Ukraina yang berada di lokasi pasukan Rusia sedang dievakuasi ke daerah perbatasan Ukraina atau kota Kiev.
Menurut Andi Muhammad Ishak, belum ada laporan resmi untuk warganya di Ukraina, namun di Rusia masih ada sejumlah pelajar asal Kaltim yang melanjutkan pendidikan di negara tersebut.
Dalam situasi ini, Andi masih menunggu arahan pemerintah pusat terkait warga negara Indonesia, termasuk dari Kaltim yang saat ini berada di lokasi perang.
“Pemprov Kaltim belum mendapat konfirmasi langsung dari KBRI Rusia,” ujarnya juga.
Andi menegaskan saat ini yang menjadi perhatian adalah kondisi di Ukraina. Pada prinsipnya, Pemprov Kaltim meminta Kementerian Luar Negeri RI untuk segera mengoordinasikan evakuasi WNI, termasuk jika ada masyarakat Kaltim yang terkena dampak serangan tersebut.
“Yang jelas di Rusia, tidak ada negara lain yang menarik warganya dari Rusia untuk pergi. Kita tunggu saja perkembangannya,” kata Andi Ishak.
Menurutnya, jika memang benar, maka Kantor Penghubung Kaltim di Jakarta akan langsung berkoordinasi dengan pihak Istana dan Kementerian Luar Negeri RI, terkait jika ada warga Kaltim yang masuk dalam daftar evakuasi.
Baca juga: Kemenkumham Siapkan SPLP Hadapi Kontingensi WNI di Ukraina
Baca juga: Kemlu: 138 WNI di Ukraina dalam kondisi aman
Reporter: Arumanto
Redaktur: Budisantoso Budiman
HAK CIPTA © ANTARA 2022