Hanya kursi pemerintahan yang akan dipindahkan, sehingga Jakarta akan tetap menjadi pusat kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi tidak akan dipindahkan, tetapi kami akan membuat yang baru di sana.
Jakarta (ANTARA) – Pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur merupakan bagian dari upaya pemerintah menciptakan pusat ekonomi baru, kata Wakil Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bidang Pembangunan Daerah Rudy Prawiradinata.
Berbicara dalam diskusi online bertema “Melangkah Menuju Ibu Kota Baru”, Prawiradinata mencatat bahwa Presiden Joko Widodo telah menyoroti pentingnya visi sentris Indonesia di mana ibu kota secara geografis harus bergerak lebih jauh ke pusat negara yang memiliki potensi besar untuk berkembang. pertumbuhan ekonomi.
“Hanya kursi pemerintahan yang akan dipindahkan, sehingga Jakarta akan tetap menjadi pusat kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi tidak akan dipindahkan, tetapi kami akan membuat yang baru di sana,” katanya.
Selama tiga sampai empat dekade, pertumbuhan ekonomi nasional dipusatkan di Pulau Jawa dan Sumatera yang memberikan kontribusi 80-82 persen terhadap perekonomian nasional. Sedangkan kontribusi Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua terhadap perekonomian nasional hanya mencapai 15 persen, ujarnya.
Apalagi, pemindahan ibu kota merupakan salah satu strategi untuk mencapai visi Indonesia Maju pada 2045. Beberapa lembaga internasional telah memproyeksikan Indonesia menjadi negara maju kelima pada 2045.
Berita terkait: Strategi relokasi IKN fokus mewujudkan Visi Indonesia 2045
Bappenas telah menyiapkan delapan prinsip dengan 24 indikator kinerja utama (KPI) terkait pembangunan ibu kota baru. Selain itu, bertekad mengembalikan fungsi hutan di ibu kota baru yang 75 persennya merupakan sabuk hijau.
“Seperti yang kita ketahui, Kalimantan dikenal sebagai paru-paru dunia, jadi kita harus benar-benar memastikan pembangunan yang selaras dengan lingkungan dan tidak merusak (hutan) tetapi mengembalikan fungsinya,” tegasnya.
Prawiradinata mencatat, 42 persen ibu kota baru seluas 256 ribu hektare itu merupakan tutupan lahan hutan. Pemerintah ingin merestorasi 75 persen hutan menjadi 75 sabuk hijau dan 65 persen di antaranya sebagai kawasan lindung.
Dalam jangka panjang, Bappenas telah memproyeksikan ibu kota baru bersama Balikpapan dan Samarinda menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru dan kawasan metropolitan pada tahun 2045.
Berita terkait: Pemindahan ibu kota menawarkan momentum untuk mendorong pemerataan pembangunan