Diharapkan para penyintas topan Seroja dapat segera menempati rumah-rumah tersebut, sementara pemerintah daerah menyelesaikan pendataan penduduk dan proses verifikasi hunian.
Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan telah menyelesaikan pembangunan rumah pengganti bagi warga yang terkena dampak topan Seroja tahun lalu di Kabupaten Bima dan Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Rumah-rumah itu didirikan oleh Ditjen Cipta Karya Kementerian,” kata Direktur Jenderal Perumahan Kementerian Iwan Suprijanto dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Sedangkan pembangunan infrastruktur dasar permukiman, seperti jalan dan sarana air bersih, dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bima dan Dompu, tambahnya.
Dia menginformasikan bahwa rumah-rumah tersebut dibangun menggunakan teknologi konstruksi knock-down modular agar tahan terhadap bencana dan memungkinkan pembangunannya yang cepat.
“Saya berharap pemerintah daerah segera menyiapkan dokumen kepemilikan properti yang diperlukan untuk segera diserahkan kepada masyarakat, sehingga mereka dapat segera menempati rumah tersebut,” katanya.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Pelaksana Perumahan Nusa Tenggara I Rini Dyah Mawarty menginformasikan, di dua kabupaten tersebut telah dibangun sebanyak 292 unit rumah tipe 36 dengan alokasi dana Rp38,9 miliar dari APBN tahun anggaran 2021.
Proyek ini dilakukan oleh perusahaan konstruksi milik negara PT Hutama Karya (Persero) sebagai kontraktor pelaksana, dengan perusahaan konsultan milik negara PT Yodya Karya mengawasi manajemen konstruksi.
Menurut pusat penyelenggaraan perumahan daerah, 185 rumah berada di Desa Tambe, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima.
Sedangkan sisanya 107 unit telah dibangun di Desa Daha, Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, katanya.
Semuanya siap untuk ditempati, demikian diinformasikan.
“Diharapkan para penyintas topan Seroja dapat segera menempati rumah-rumah tersebut, sementara pemerintah daerah menyelesaikan pendataan penduduk dan proses verifikasi hunian,” tambah Mawarty.
Topan Seroja melanda Provinsi NTB pada 4 April 2021. Sebanyak 184 orang meninggal dunia, 47 orang dinyatakan hilang, dan 136 orang luka-luka dalam bencana tersebut.
Berita terkait: Topan Seroja rusak berat sembilan jembatan di NTT
Berita terkait: PLN pulihkan listrik di 153 desa di Sumba yang dilanda Seroja