Pemerintah harus jamin keselamatan WNI di Ukraina: Ketua DPR

Keselamatan dan keamanan warga negara Indonesia harus menjadi prioritas

Jakarta (ANTARA) – Ketua DPR RI Puan Maharani mendesak pemerintah menjamin keselamatan WNI yang masih berada di Ukraina dan mengevakuasi jika diperlukan.

“Jangan sampai ada WNI yang terluka dalam konflik di Ukraina. Keselamatan dan keamanan WNI harus menjadi prioritas,” kata Maharani dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Evakuasi 138 WNI di Ukraina perlu mendapat perhatian serius, tegasnya dan menyerukan koordinasi yang efektif antara pemerintah dan pemangku kepentingan untuk memulangkan seluruh WNI secepat dan seaman mungkin.

“Saya mendesak pemerintah untuk memenuhi semua kebutuhan warga negara Indonesia jika proses evakuasi dilakukan, mulai dari (penyediaan) rumah aman, kebutuhan sehari-hari, hingga transportasi untuk kembali ke tanah air,” katanya.

Evakuasi merupakan bentuk perlindungan yang ditawarkan oleh negara, yang harus dilakukan bagi seluruh WNI yang berada di daerah rawan konflik di luar negeri, kata Maharani. Dia juga menyerukan diakhirinya perang untuk mencegah kekerasan terhadap kemanusiaan.

“DPR mendesak pemerintah Indonesia untuk secara bebas dan aktif mempromosikan perdamaian dunia melalui berbagai forum internasional, sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi,” katanya.

Maharani juga menyuarakan keprihatinannya atas konflik di Ukraina, yang telah menimbulkan korban sipil. Ia mengatakan, di saat seperti sekarang ini, dunia harus bersatu menghadapi pandemi COVID-19, bukan mengganggu stabilitas dunia.

Serangan Rusia terhadap Ukraina telah menarik perhatian internasional. Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah mengklaim bahwa serangan di Ukraina ditujukan untuk demiliterisasi dan ‘denazifikasi’.

Tindakan Rusia tersebut telah menyebabkan negara-negara seperti Inggris, Kanada, Uni Eropa, Australia, dan Jepang antara lain menjatuhkan sanksi terhadap negara tersebut.

Menghadapi kekerasan, banyak warga Ukraina yang mengungsi ke negara tetangga, seperti Polandia, Hongaria, dan Rumania. Menurut PBB, sekitar 100 ribu orang telah meninggalkan rumah mereka di Ukraina untuk mencari keselamatan.

Berita terkait: Kemenhub pastikan 138 WNI di Ukraina selamat
Berita terkait: RI desak Rusia, Ukraina untuk deeskalasi, kembali ke meja perundingan
Berita terkait: Rupiah melemah karena ketegangan Rusia, Ukraina membuat investor waspada