Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengatur Jalan Tol Indonesia (BPJT) terus mendorong transformasi, inovasi, dan modernisasi jalan tol dalam rangka peningkatan pelayanan dan pengelolaan.
“Kami melakukan transformasi melalui nilai tambah dari aset jalan tol yang ada. Inovasi dipandang perlu di bidang teknologi, pembiayaan, dan pengelolaan jalan tol. Sedangkan modernisasi dilakukan melalui penciptaan user experience dan pengelolaan aset jalan tol yang lebih baik,” Demikian disampaikan Kepala BPJT Danang Parikesit dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Parikesit menjelaskan, selama masa pandemi, korporasi jalan tol fokus pada tiga strategi cost leadership, revenue enhancement, dan cash management serta dipadukan dengan penggunaan aplikasi digital untuk efektivitas dan user experience yang lebih baik.
“Dalam pembiayaan pengusahaan jalan tol yang terdiri dari land financing, equity financing, loan financing, dan risk financing, kita perlu mengurangi risiko investasi dan biaya modal serta mengatur cash flow kita,” tegasnya.
Di bidang teknologi, Kementerian PUPR telah melakukan berbagai inovasi dan transformasi digital di jalan tol dengan konsep Intelligent Toll Road System (ITRS), termasuk konsolidasi transaksi jalan tol melalui transaksi non tunai atau Multi-Lane Free Flow (MLFF) dan mengatur arus kendaraan melalui Over Load Over Dimensions (ODOL).
Berita terkait: Pembangunan jalan tol Indonesia harus mengejar ketertinggalan dari negara lain
Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meminta agar pelayanan jalan tol ditingkatkan agar tidak hanya mencapai Standar Pelayanan Minimal (SPM) untuk memenuhi persyaratan penyesuaian tarif tol.
Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) juga didorong untuk meningkatkan kualitas pelayanan jalan tol secara berkelanjutan seiring dengan meningkatnya kebutuhan dan tuntutan masyarakat.
Hingga Desember 2021, BUJT telah mengelola jalan tol sepanjang 2.457 km yang terdiri dari 64 ruas tol.
Untuk menjaga iklim investasi dan pelayanan jalan tol kepada masyarakat, Kementerian PUPR mendorong transformasi, inovasi, dan modernisasi sebagai agenda utama pembangunan jalan tol periode 2019-2024.
Berita terkait: Jaringan jalan tol Indonesia kini memanjang 2.489 km: kementerian