Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Indonesia dan Bank Indonesia memperkuat koordinasi dan sinergi untuk memitigasi tantangan dan risiko inflasi tahun ini, kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
“Pemerintah dan Bank Indonesia akan terus mengoordinasikan kebijakan untuk memitigasi berbagai tantangan inflasi tahun 2022, baik tantangan global maupun domestik,” ujarnya saat memimpin rapat tingkat tinggi Tim Pengendalian Inflasi Pusat (HLM TPIP), yang dilaksanakan secara virtual pada hari Rabu.
Penguatan program kerja dan strategi kebijakan pengendalian inflasi, baik pusat maupun daerah, serta sinergi komunikasi kebijakan menjadi vital untuk mendukung upaya pengendalian inflasi di tengah berbagai risiko, kata menteri.
Dalam pertemuan Rabu, pemerintah dan BI menyepakati lima langkah strategis untuk memperkuat pengendalian inflasi, ujarnya. Hal ini bertujuan untuk menjaga inflasi secara konsisten dalam kisaran sasaran 1-3 persen pada tahun 2022 untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional melalui mitigasi risiko inflasi ke depan, katanya.
Langkah strategis pertama adalah memperkuat koordinasi kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan mendorong momentum pemulihan ekonomi nasional, ungkapnya.
Kedua, memitigasi dampak upside risk antara lain dampak normalisasi kebijakan likuiditas global dan kenaikan harga komoditas global terhadap inflasi dan daya beli masyarakat, ujarnya. Langkah selanjutnya adalah menjaga inflasi volatile food pada kisaran 3-5 persen, ujarnya.
“Upaya tersebut akan dilakukan dengan menjaga ketersediaan pasokan dan distribusi, terutama menjelang Hari Raya Keagamaan Nasional (HBKN),” kata Hartarto.
Langkah keempat, memperkuat sinergi komunikasi kebijakan untuk mendukung pengelolaan ekspektasi inflasi masyarakat, ujarnya.
Langkah terakhir adalah memperkuat koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam pengendalian inflasi melalui penyelenggaraan Rakornas Pengendalian Inflasi 2022 bertema ‘Digitasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Sektor Pangan untuk Akses dan Stabilisasi Harga,’ dia melanjutkan.
Rapat juga menyepakati penjaminan pelaksanaan kebijakan dan program kerja di bawah Peta Jalan Pengendalian Inflasi 2022-2024.
Berita terkait: BI Sarankan Tim Kontrol Pantau Stok Pangan Jelang Hari Raya Nyepi
“Road map tersebut dirancang untuk menjawab tantangan pengendalian inflasi jangka menengah, yang tercermin lebih detail dalam program kerja Tim Pengendalian Inflasi Pusat yang diputuskan setiap tahun,” kata Deputi Bidang Koordinasi Makroekonomi dan Keuangan pada Kementerian Koordinator Perekonomian Iskandar Simorangkir yang juga Sekretaris Tim Pengendalian Inflasi Pusat.
Sementara itu, sinergi kebijakan antara pemerintah dan Bank Indonesia diharapkan dapat menjaga inflasi Indeks Harga Konsumen, ujarnya.
Upaya tersebut juga diharapkan dapat lebih mendorong peningkatan daya beli masyarakat sebagai bagian dari pelaksanaan program pemulihan ekonomi nasional di tengah meningkatnya risiko global, tambahnya.
Pemerintah berharap inflasi yang rendah dan stabil dapat mendukung pemulihan ekonomi serta pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan menuju Indonesia Maju, ujarnya.
Berita terkait: Lonjakan harga kedelai menggarisbawahi kebutuhan untuk meningkatkan produksi: CIPS