PBNU serukan gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina

Semua perbedaan pendapat dibahas secara damai

Kediri, Jawa Timur (ANTARA) – Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf meminta gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina, karena dampak perang yang cukup besar.

“Kami telah membuat janji dengan Dubes Ukraina, Rusia, mengenai perang yang sedang berlangsung saat ini. Saya sampaikan kepada Dubes yang telah berkunjung ke kantor, kami menyerukan gencatan senjata,” katanya saat berkunjung ke kantor NU di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Minggu malam. .

NU sebagai organisasi masyarakat turut serta berkontribusi dalam perdamaian dunia.

Baca juga: Tekad dan Keberpihakan Indonesia di Tengah Kemunafikan “G19”

Menurutnya, masalah antara Ukraina dan Rusia juga diharapkan dapat diselesaikan dengan duduk bersama.

“Semua perbedaan pendapat dibahas secara damai,” katanya.

Gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina juga mempengaruhi Indonesia. Misalnya dalam hal tenaga kerja.

Baca juga: Ketua MUI: Agresi Militer Rusia Tak Selesaikan Masalah

Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) membenarkan bahwa 30 pekerja migran Indonesia (PMI) telah berhasil dievakuasi dari Ukraina dan telah tiba di negara itu bersama sekelompok warga negara Indonesia lainnya.

Kepala BP2MI Benny Rhamdani dalam jumpa pers virtual yang diikuti dari Jakarta menjelaskan para TKI tersebut telah tiba di Indonesia bersama rombongan WNI lainnya pada 3 Maret 2022 pukul 17:10 WIB.

Dijelaskannya, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang berhasil dievakuasi dari Ukraina terdiri dari 29 perempuan dan satu laki-laki. Sebagian besar PMI yang dievakuasi bekerja sebagai terapis spa dan berasal dari Bali.

Baca juga: MUI Minta Pemerintah Bantu Rekonsiliasi Rusia dan Ukraina

Dikatakannya, masih ada 14 WNI di Bucharest, Rumania karena mayoritas terpapar COVID-19. Dari tes yang dilakukan 12 orang positif COVID-19 dan dua orang memilih tinggal di Bukares untuk menemani anaknya yang juga terkonfirmasi positif.

“Enam di antaranya adalah TKI yang diketahui dan dinyatakan positif Covid-19,” jelasnya.

Benny juga memastikan bahwa perwakilan RI di Bukares akan terus memantau kondisi ke-14 orang tersebut dan jika memungkinkan akan dievakuasi dengan pesawat kembali ke Indonesia.

PMI yang datang dinyatakan tidak terinfeksi COVID-19 setelah menjalani tes di Indonesia dan saat ini menjalani karantina di Wisma Pasar Rumput, Jakarta.

Dampak lainnya adalah masalah harga minyak dunia. Ekonom Universitas Jember, Adhitya Wardhono, Ph.D., mengatakan bahwa invasi Rusia ke Ukraina dapat mengakibatkan lonjakan harga minyak dunia karena berdasarkan data, produksi minyak Rusia mencapai 10 juta barel per hari.

“Jika minyak Rusia langka di pasaran, maka lonjakan harga tidak bisa dihindari. Bagi Indonesia sebagai negara pengimpor minyak, diperkirakan akan mengalami dampak yang parah jika sanksi dunia terhadap Rusia sangat keras,” katanya di Jember. Daerah.

Pada awal Maret 2022, lanjutnya, harga minyak mentah melonjak di atas 105 dolar AS per barel untuk pertama kalinya sejak 2014 dan ini merupakan salah satu efek invasi Rusia ke Ukraina.

Lonjakan tersebut juga dinilai akan memperburuk inflasi bagi negara-negara konsumen energi dan mengancam pemulihan ekonomi.

Wartawan: Asmaul Chusna
Redaktur: Heru Dwi Suryatmojo
HAK CIPTA © ANTARA 2022