Pasar Asia merosot karena krisis Ukraina terus membayangi ekonomi global

Pasar saham di Asia dan Australia menunjukkan hasil yang beragam Rabu (2/3) sementara invasi Rusia ke Ukraina terus membayangi ekonomi global. Indeks acuan Nikkei Jepang turun 1,6 persen, sedangkan Shanghai Composite dan indeks TSEC Taiwan keduanya ditutup 0,1 persen lebih rendah.

Indeks KOSPI Korea Selatan ditutup 0,1 persen lebih tinggi. Pada perdagangan tengah hari, indeks Hang Seng Hong Kong turun 1,9 persen, sedangkan Mumbai Sensex turun lebih dari dua persen.

Indeks acuan S&P/ASX Australia berakhir dengan kenaikan 0,2 persen.

Dalam perdagangan komoditas, emas dijual pada $1.943,50 per ounce, praktis tidak berubah. Pasar minyak terus menguat, dengan penjualan minyak mentah AS pada 109,97 dolar AS per barel, naik 6,3 persen, sementara patokan minyak mentah Brent internasional juga naik 6,3 persen, dijual pada 111,65 dolar AS per barel.

Lantai Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, 1 Maret 2022. (REUTERS/Brendan McDermid)

Lantai Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, 1 Maret 2022. (REUTERS/Brendan McDermid)

Mata uang Rusia, rubel, dijual pada 105,61 per dolar AS, turun 0,4 persen. Bursa Efek Rusia ditutup untuk hari ketiga berturut-turut karena sanksi yang dijatuhkan oleh semakin banyak negara sebagai tanggapan atas serangan Rusia ke Ukraina. surat kabar online bahasa inggris Independen mengatakan bank sentral Rusia akan mengizinkan jumlah operasi yang sangat terbatas untuk pertama kalinya.

Dalam perdagangan berjangka, Dow Jones cenderung sedikit naik, sedangkan S&P 500 dan NASDAQ keduanya sedikit naik. [uh/ab]