Para Pemimpin Ukraina Mengungkapkan Keyakinan Seminggu Setelah Invasi Rusia

Sudah seminggu sejak Rusia menginvasi Ukraina, sementara pasukan Rusia menggempur kota-kota besar dan jumlah pengungsi yang melarikan diri dari Ukraina telah melampaui satu juta.

Terlepas dari serangan Rusia di Kharkiv, Chernihiv dan Mariupol, Kementerian Pertahanan Inggris pada Kamis (3/3) mengatakan semua kota ini masih tetap berada di tangan Ukraina. Tidak jelas apa status Kherson nantinya, dengan kehadiran pasukan Rusia di kota itu di tengah sengketa klaim tentang siapa yang menguasai kota itu.

“Kami adalah bangsa yang dalam seminggu telah menghancurkan rencana musuh,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam pidato video, Kamis (3/3) pagi. “Mereka tidak akan memiliki kedamaian di sini. Mereka tidak akan punya makanan. Mereka tidak akan tenang untuk sesaat di sini.”

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dan tentara berjalan di parit dekat garis depan dengan separatis yang didukung Rusia di Krasnohorivka di Wilayah Donetsk, Ukraina, 7 Agustus 2020. REUTERS/Gleb Garanich

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dan tentara berjalan di parit dekat garis depan dengan separatis yang didukung Rusia di Krasnohorivka di Wilayah Donetsk, Ukraina, 7 Agustus 2020. REUTERS/Gleb Garanich

Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov, mengutip prediksi menjelang invasi bahwa Rusia akan segera merebut Ukraina, menulis di Facebook, “Tidak seorang pun, baik di Rusia maupun di Barat, percaya bahwa kita akan bertahan selama seminggu.” Dia menambahkan bahwa sementara masih ada tantangan di depan, Ukraina memiliki “semua alasan untuk percaya diri.”

Kamis juga membawa harapan tentang putaran kedua pembicaraan damai antara kedua belah pihak, meskipun ada beberapa tanda kemungkinan terobosan. Pertemuan awal pada hari Senin hanya menghasilkan rencana untuk pembicaraan lebih lanjut.

Menteri Luar Negeri Antony Blinken di Departemen Luar Negeri, Rabu, 2 Maret 2022 di Washington.  (Foto: via AP)

Menteri Luar Negeri Antony Blinken di Departemen Luar Negeri, Rabu, 2 Maret 2022 di Washington. (Foto: via AP)

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan AS masih terbuka untuk mencari solusi diplomatik untuk situasi di sana, tetapi Rusia harus meredakan situasi terlebih dahulu.

“Akan lebih sulit bagi diplomasi untuk berhasil jika senjata terus menembak dan tank terus bergulir,” katanya kepada wartawan, Rabu.

Blinken berangkat ke Eropa pada Kamis (3/3) untuk serangkaian pertemuan dengan NATO dan sekutu lainnya tentang tanggapan mereka terhadap invasi Rusia. Para menteri luar negeri anggota NATO akan mengadakan pertemuan luar biasa pada hari Jumat di Brussel, dan pada hari Sabtu Blinken akan melakukan perjalanan ke Polandia untuk membahas keamanan lebih lanjut dan bantuan kemanusiaan untuk membantu para pengungsi yang telah melarikan diri dari Ukraina.

Polandia telah menerima setengah dari lebih dari 1 juta pengungsi yang melarikan diri dari Rusia dalam seminggu terakhir, kata Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi. Badan PBB itu mengatakan diperkirakan 4 juta orang bisa meninggalkan Ukraina karena konflik di sana.

Badan darurat Ukraina pada Rabu (2/3) mengatakan serangan Rusia telah menewaskan lebih dari 2.000 orang di seluruh negeri.

Kementerian Pertahanan Rusia mengeluarkan laporan pertamanya tentang korban, mengatakan 498 tentaranya tewas di Ukraina, sementara lebih dari 1.500 lainnya terluka.

Seorang pejabat senior pertahanan AS mengatakan kepada wartawan pada hari Rabu bahwa pasukan Rusia yang berusaha untuk merebut ibukota Ukraina, Kyiv, “dihentikan di luar pusat kota.”

Pasukan itu, termasuk konvoi besar Rusia, “tidak melakukan gerakan berarti,” kata pejabat itu. Dia menambahkan bahwa kemajuan Rusia di kota-kota penting lainnya, seperti Chernihiv dan Kharkiv, juga terhenti.

Sementara itu, pengiriman bantuan pertahanan ke Ukraina terus berdatangan, kata para pejabat AS.

Pentagon pada hari Rabu juga menyatakan keprihatinan bahwa pasukan Rusia menjadi semakin agresif dalam menargetkan target mereka, menempatkan warga sipil dan infrastruktur sipil pada risiko yang lebih besar.

Pejabat senior pertahanan mengatakan AS percaya bahwa sejak invasi dimulai pada Kamis pekan lalu, Rusia telah meluncurkan lebih dari 450 rudal, tetapi sistem pertahanan udara dan rudal Ukraina tetap berfungsi. [uh/ab]

BACA JUGA:  Mantan Presiden Korea Selatan Keluar dari Rumah Sakit