Papua: MP mencari sanksi terhadap separatis karena menembak pekerja PTT

Aksi kekerasan yang berujung pada tewasnya warga sipil di Papua ini merupakan tindakan barbar yang harus segera ditanggapi oleh pemerintah.

Jakarta (ANTARA) – Anggota DPR mendesak pemerintah menindak tegas kelompok separatis yang terlibat penembakan delapan karyawan perusahaan telekomunikasi PT Palapa Timur Telematika (PT PTT) di Kabupaten Puncak, Papua.

“Tindakan kekerasan yang mengakibatkan tewasnya warga sipil di Papua ini merupakan tindakan barbar yang harus segera ditanggapi oleh pemerintah,” kata Anggota Komisi I DPR Sukamta di Jakarta, Senin.

Pemerintah perlu mengambil langkah tegas dan terukur untuk menyelesaikan kasus ini, tambahnya.

Pertama, perlu mengusut tuntas peristiwa tragis itu dan mengumpulkan fakta di tempat, katanya.

Kedua, perlu menangkap dan mengadili para pelaku, dan ketiga, perlu menyusun prosedur keamanan yang lebih baik untuk melindungi masyarakat Papua dari berbagai ancaman kekerasan dari kelompok teroris TNPB (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat) dan OPM (Organisasi Papua Merdeka). ,” dia menambahkan.

Ia mengatakan, karyawan PTT yang menjadi korban “serangan tak bertanggung jawab” tersebut berada di Kecamatan Beoga, Puncak, Papua, untuk memperbaiki tower base transceiver (BTS) 3 yang didirikan oleh operator telekomunikasi milik negara PT Telkomsel untuk kepentingan orang Papua.

Serangan teror itu menegaskan bahwa kelompok separatis TPNPB dan OPM berusaha menghambat pembangunan di Papua dan menimbulkan ketakutan di antara masyarakat, tambahnya.

“Insiden kelompok bersenjata ini menembak mati 31 pekerja konstruksi jalan Trans Papua pada tahun 2018 masih segar dalam ingatan kita. Ada juga insiden serupa lainnya yang menargetkan warga sipil,” katanya.

Berita terkait: Pekerja di Papua terjebak dalam lingkaran setan kekerasan bersenjata

Nampaknya rentetan kejadian tersebut bertujuan untuk meneror dan menyerang warga sipil yang semakin banyak sehingga menarik perhatian pemerintah, kata Sukamta.

BACA JUGA:  VOA Live Report untuk Kompas TV: Presiden Zelenskyy Minta Bantuan Kongres AS

Oleh karena itu, pemerintah perlu mengkaji secara mendalam dinamika sosial, politik, dan keamanan di Papua sebagai upaya pencegahan, tambahnya.

Berita terkait: Korban selamat penembakan maut di Puncak, Papua, dievakuasi ke Timika

“Pemerintah harus lebih serius menangani masalah di Papua. Upaya percepatan program pembangunan yang tertuang dalam Peraturan Presiden tentang Badan Pengarah Percepatan Pembangunan di bawah Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) dan Peraturan Presiden tentang Rencana Induk untuk Percepatan Pembangunan di bawah Otonomi Khusus Papua 2021–2041 (RIPPP) harus bisa menjawab persoalan mendasar di Papua,” ujarnya.

Masalah mendasar yang harus segera diselesaikan adalah pemberdayaan masyarakat Papua agar percepatan pembangunan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Papua, jelasnya.

Pemerintah telah menunjuk PT PTT sebagai pengembang Proyek Palapa Ring Timur, proyek infrastruktur telekomunikasi nasional strategis untuk provinsi Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku, katanya.

Penyerangan terjadi pada 2 Maret 2022 sekitar pukul 03.00 WIB di Situs Repeater B3 perusahaan di Kabupaten Puncak, katanya.

Berita terkait: Menteri Plate turut berduka cita atas meninggalnya pekerja PT PTT di Papua

Kelompok bersenjata tersebut menyerang sembilan pekerja PT PTT, menewaskan delapan orang, dan merusak sejumlah bangunan dan infrastruktur di sekitar lokasi.

Perusahaan telah melakukan upaya untuk mengevakuasi jenazah delapan korban dan satu-satunya yang selamat sejak 3 Maret 2022, dengan mempertimbangkan dengan cermat kondisi keamanan dan cuaca yang berlaku.



Berita terkait: Kekerasan Papua: Jenazah 8 TKI Dibawa ke RS Mimika

Berita terkait: Pemerintah rencanakan penambahan base transceiver station di Jayawijaya