Panas di Ukraina, Rusia-AS berusaha harmonis di luar angkasa

Rusia yang melancarkan invasi ke Ukraina dikhawatirkan memicu gesekan antara Rusia dan Amerika Serikat (AS) yang saat ini masih berbagi tempat di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Sebagai informasi, Rusia adalah mitra terbesar AS di luar angkasa. Kedua negara ini sama-sama mengoperasikan ISS. Kedua negara telah bekerja sama selama hampir satu dekade di ISS.

Invasi Rusia ke Ukraina dalam beberapa hari terakhir telah memicu kecaman di seluruh dunia. Di bidang olahraga, tim sepak bola Polandia-Swedia menolak bersaing dengan Rusia.

Di sektor teknologi, Meta membatasi akses WhatsApp ke Instagram. Di bidang penyiaran, berbagai negara telah menutup siaran dari Rusia. Dikhawatirkan akan menyebar ke luar angkasa.

Sejauh ini, seperti dilansir The Verge, Senin (28/2/2022), Badan Antariksa AS (NASA) dan Badan Antariksa Rusia (Roscosmos) masih bekerja sama untuk menjaga ISS tetap berada di orbit.

Nasib astronot dan kosmonot masih di ISS menjalankan tugasnya masing-masing. Tercatat, ada empat astronot NASA dan dua kosmonot menghuni di sana.

“NASA terus bekerja sama dengan Roscosmos dan mitra internasional kami lainnya di Kanada, Eropa, dan Jepang untuk mempertahankan pengoperasian Stasiun Luar Angkasa Internasional,” kata juru bicara NASA Johs Finch.

Namun, AS dapat menjauhkan diri dari perusahaan kedirgantaraan Rusia karena situasi pemanasan di Bumi.

“Ini bukan pilihan untuk tidak berhubungan dengan ISS. Tapi pada dasarnya, sesuatu yang menurut saya bisa ditunda atau dibatalkan,” kata Makena Young dari proyek keamanan Aerospace di CSIS.

Rusia sendiri telah bertindak jika sektor luar angkasa terkena imbas setelah negara Beruang Merah itu melancarkan invasi ke Ukraina.

“Apakah Anda ingin menghancurkan kerja sama kami di ISS? Jika Anda menghentikan kerja sama dengan kami, siapa yang akan menyelamatkan ISS dari deorbit yang tidak terkendali dan jatuh ke Amerika Serikat atau Eropa?,” kata kepala Roscosmos Dmitry Rogozin.

“Ada juga opsi untuk menjatuhkan bangunan seberat 500 ton di India dan China. Apakah Anda ingin mengancam mereka dengan prospek seperti itu? ISS tidak terbang di atas Rusia, jadi semua risiko ada di tangan Anda. Apakah Anda siap? ” dia melanjutkan.