Jakarta (ANTARA) – Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif mengatakan pihaknya siap membantu TNI, termasuk TNI Angkatan Darat, untuk menjaga keutuhan NKRI dan persatuan bangsa.
Menurut Slamet Maarif, hubungan TNI dan umat Islam sudah terjalin harmonis dan hubungan itu harus diperkuat melalui berbagai program kerjasama dan kegiatan hubungan persahabatan.
“Kami dari PA 212 siap mendukung dan bekerja sama untuk mewujudkan konsep TNI AD yang dekat di hati rakyat,” kata Ikhwanul Ketum 212 seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Slamet, sebagaimana disampaikan dalam siaran yang sama, juga menyampaikan bahwa persatuan dan kesatuan bangsa harus menjadi agenda utama yang diperjuangkan semua kelompok masyarakat.
Baca juga: Ketua Umum PA 212 Ajak Prajurit dan Cendekiawan Jaga Persatuan Bangsa
“Kebhinekaan harus kita jaga. Bangsa Indonesia tidak boleh terpecah belah, meski berbeda suku, ras, golongan, dan kepercayaan,” kata Slamet Maarif.
Ia melanjutkan, kerjasama antara PA 212 dan TNI seharusnya tidak sulit untuk dijalin, karena umat Islam dan tentara sering bekerja sama dalam berbagai aksi kemanusiaan, terutama saat terjadi bencana alam.
“Kami dan TNI bersatu padu dan turun membantu warga, masyarakat yang terkena bencana alam. Kami sudah sering duet di lapangan,” kata Slamet.
Upaya mempererat tali silaturrahmi antara kelompok ulama dengan TNI sebelumnya telah dikemukakan oleh Ketua Umum Persatuan Indonesia Raya, Eka Gumilar.
Ia mendorong jajaran TNI untuk mengadakan pertemuan dengan para ulama guna mempererat hubungan harmonis yang telah terjalin selama ini.
Baca juga: Babe Haikal Dukung Persahabatan TNI dan Ulama
Menurut Eka, pertemuan ulama dengan petinggi TNI penting dilakukan agar kedua kelompok tidak mudah terpancing isu-isu yang bisa memecah belah bangsa.
“Sumber pertahanan terkuat suatu negara tidak hanya sistem pertahanan yang hebat, tetapi juga persatuan rakyatnya, terutama para ulama dan tentara,” kata Eka dalam siaran tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Dorongan untuk mempererat tali silaturahmi antara kelompok ulama dengan TNI datang dari berbagai kalangan masyarakat setelah Kepala Staf (Kasad) TNI AD Jenderal Dudung Abdurachman dilaporkan sekelompok orang yang menamakan dirinya koalisi ulama (KUHAP APA) ke TNI. Pusat Polisi Militer AD (Puspomad).
Saat itu, Dudung diduga melakukan penistaan agama karena pernyataannya dalam sebuah video di kanal Youtube Deddy Corbuzier.
Namun, Puspomad kemudian menghentikan penyelidikan atas laporan KUHAP APA terhadap Dudung karena tuduhan penistaan agama tidak terbukti.
Baca juga: TNI-Polri Jakbar Bersama Ulama Pantau Perkembangan Masyarakat
Reporter: Genta Tenri Mawangi
Editor: Joko Susilo
HAK CIPTA © ANTARA 2022