Festival-festival yang dijadwalkan digelar pada 2022 ini masuk dalam Kharisma Event Nusantara 2022 yang dicanangkan Kementerian Pariwisata
Kupang, Nusa Tenggara Timur (ANTARA) – Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nusa Tenggara Timur (NTT) Soni Libing menyoroti upaya pemerintah provinsi untuk mendorong pemulihan sektor pariwisata dengan menggelar lima festival pada 2022.
“Festival-festival yang rencananya digelar pada 2022 ini telah masuk dalam Kharisma Event Nusantara 2022 yang dicanangkan Kementerian Pariwisata,” kata Libing di Jakarta, Kamis.
Kelima festival tersebut adalah Festival Semana Santa di Kabupaten Flores Timur, Festival Dugong di Kabupaten Alor, Festival Pameto di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Festival Wolobobo di Kabupaten Ngada, dan Festival Parade Kebangsaan di Kabupaten Ende.
Libing mencatat festival tersebut merupakan bagian dari strategi pemerintah NTT untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata yang dihantam pandemi COVID-19 dengan meningkatkan kunjungan wisatawan dan mendongkrak perekonomian dengan meningkatkan pendapatan masyarakat.
Libing menyoroti dukungan penuh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk menggelar lima festival tersebut, terutama dari segi pendanaan.
Berita terkait: G20 buka peluang baru bagi UMKM, sektor pariwisata: Kementerian
“Lima festival ini dinilai unik dan mewakili berbagai jenis pariwisata dari aspek alam, budaya, religi, dan kebangsaan,” ungkapnya.
Libing menegaskan pihaknya sudah mulai berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten yang akan menggelar festival karena kegiatan keagamaan juga akan digelar bersamaan dengan Festival Semana Santa di Kabupaten Flores Timur.
“Kami berkoordinasi dengan pimpinan lembaga agama dan pemerintah kabupaten serta seluruh elemen di Flores Timur, agar festival ini bisa berjalan dengan baik,” ujarnya.
Berita terkait: Tren pariwisata bergeser ke digital: Menteri Uno
Selain itu, pihaknya terus berkoordinasi dengan berbagai elemen pemerintah di empat kabupaten lainnya untuk melakukan persiapan festival berupa pagelaran, usaha ekonomi kreatif, dan lain-lain.
“Kami melakukan persiapan maksimal untuk festival-festival tersebut, sehingga dapat menarik wisatawan untuk datang. Selain itu, tentunya kami juga akan terus melakukan promosi,” tegasnya.
Berita terkait: Kementerian Pariwisata memulai program karbon untuk membangun kepercayaan publik
Berita terkait: Kemendagri menetapkan Jambi sebagai kota kreatif di bidang kuliner