Jakarta (ANTARA) – Delegasi tingkat tinggi dari 46 negara anggota FAO PBB di Asia dan Pasifik bersidang, Selasa, untuk membahas dan menanggapi kerusakan ekonomi dan mata pencaharian di sektor pangan dan pertanian akibat pandemi COVID-19.
Sesi ke-36 Konferensi Regional FAO untuk Asia dan Pasifik (APRC), diselenggarakan dalam modalitas hibrida oleh Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), diselenggarakan oleh Pemerintah Bangladesh di ibu kota Dhaka, sebagaimana dicatat dalam rilis yang dikeluarkan oleh FAO Indonesia dan diterima di sini pada hari Selasa.
“APRC ini unik. Ini pertama kalinya FAO menyelenggarakan konferensi regional di Asia dan Pasifik dalam mode hybrid. Saya harap itu juga mengirimkan sinyal bahwa selama COVID-19 masih bersama kita dan di sekitar kita, kita perlahan-lahan bangkit dari cengkeramannya,” kata Asisten Direktur Jenderal FAO dan Perwakilan Regional Jong-Jin Kim saat sesi pembukaan.
“Kami sekarang melihat cahaya di ujung terowongan, dengan akhirnya kembali ke pertemuan dan lingkungan kerja yang lebih tradisional,” tegasnya.
Delegasi dari negara-negara Asia-Pasifik berkumpul untuk forum pangan dan pertanian utama FAO tentang pemulihan COVID-19, krisis iklim, penyakit ternak dan tanaman.
Isu-isu tersebut akan dibahas oleh delegasi Asia-Pasifik dalam sesi empat hari.
Beberapa masalah mendesak lainnya yang mencakup penanganan masalah gizi utama juga akan menonjol selama diskusi.
Berita terkait: Dubes RI serahkan surat kepercayaan kepada Ditjen FAO
Sekitar 40 persen dari populasi kawasan Asia-Pasifik yang luas tidak mampu membeli makanan bergizi yang sehat, sementara penyakit hewan dan tanaman serta ancaman terhadap produksi pangan dan pertanian diperparah oleh gangguan berkelanjutan akibat krisis iklim.
Respons ekosistem yang lebih baik di Kepulauan Pasifik adalah topik kunci lain yang akan dibahas.
Memajukan penerapan inovasi, ilmu pengetahuan, dan digitalisasi untuk membantu transformasi sistem pangan pertanian di wilayah terbesar dan paling lapar di dunia adalah salah satu poin utama yang harus dipertimbangkan.
“Pada akhirnya, tujuan konferensi ini adalah untuk membangun kembali dengan lebih baik, dengan produksi yang lebih baik, nutrisi yang lebih baik, lingkungan yang lebih baik dan kehidupan yang lebih baik untuk semua … tidak meninggalkan siapa pun,” kata FAO Indonesia dalam sebuah pernyataan.
Ke-46 negara anggota FAO di Asia dan Pasifik, sebagai Badan Pengatur Regional FAO, akan menjalankan program kerja dua tahun untuk Kantor Regional FAO dan spesialis teknisnya, melalui arahan serangkaian kebutuhan prioritas negara dan regional.
Berita terkait: Kementerian Perikanan. FAO akan lakukan pengelolaan sidat yang berkelanjutan