Memasuki lingkungan kerja tentu menjadi dambaan sebagian besar orang. Ini bisa menjadi langkah awal untuk mengembangkan karir yang lebih baik. Tetapi akan selalu ada transisi dan perubahan yang dirasakan. Terutama terkait bagaimana lingkungan kerja dapat dilihat sebagai sesuatu yang menyenangkan atau sebaliknya. Satu hal yang sering menjadi sumber kekhawatiran adalah lingkungan kerja yang toxic.
Namun, tidak disarankan untuk langsung menarik kesimpulan bahwa lingkungan kerja yang kita hadapi adalah lingkungan yang beracun karena satu dan lain hal. Faktor-faktor seperti culture shock dan transisi ke dunia kerja baru sering dirasakan oleh kebanyakan orang.
Meski begitu, tidak ada salahnya untuk tetap waspada sejak hari pertama bekerja dengan mengenali beberapa tanda lingkungan kerja yang toxic. Dikutip dari Huffpost, berikut beberapa tanda yang bisa dikenali.
Tidak Ada Penerimaan yang Baik
Saat Anda memasuki lingkungan kerja yang baru dan kemudian Anda merasa tidak peduli dengan kehadiran dan kedatangan Anda, maka itu bisa menjadi pertanda bahwa lingkungan kerja itu beracun.
Biasanya ini ditunjukkan seolah-olah mereka tidak punya waktu untuk mengurus atau hanya memperhatikan kehadiran Anda. Mary Abbajay, presiden konsultan pengembangan kepemimpinan Careerstone Group, mengatakan bahwa jika orang menunjukkan bahwa mereka tidak punya waktu atau menunjukkan keengganan untuk membantu Anda belajar atau memperkenalkan Anda, itu adalah peringatan.
Menyaksikan Perilaku Pelecehan
Jika pada hari pertama kerja Anda mendapati diri Anda bertindak kasar dan mengarah pada upaya untuk meremehkan rekan kerja atau klien, maka itu bisa menjadi tanda bahwa lingkungan kerja itu beracun.
Lebih lanjut Abbajay mengatakan bahwa perbedaan utama antara lingkungan yang penuh tekanan dan lingkungan yang beracun adalah bahwa pekerjaan yang beracun membuat orang memperlakukan orang lain dengan tidak hormat.
Selain itu, budaya beracun ini adalah ketika manusia diperlakukan dengan buruk, tidak manusiawi baik melalui kepemimpinan yang kasar atau gaslighting.
Rekan kerja terlalu bersemangat untuk bergosip di depan Anda
Jika Anda baru saja memasuki lingkungan kerja baru dan langsung melihat orang-orang berebut menjadi pemimpin pembicaraan gosip, maka itu bisa jadi pertanda buruk. Pada dasarnya gosip ini bisa menjadi sesuatu yang dianggap omong kosong dan memperburuk keadaan yang ada.
Melalui gosip, biasanya akan muncul hal-hal negatif seperti tuduhan terhadap rekan kerja lain atau drama kantor yang bermunculan. Mengenai hal ini, Abbajay mengatakan bahwa budaya yang membiarkan gosip beracun merajalela adalah racun.
Mengetahui fakta bahwa sering terjadi pergantian pekerja
Idealnya, perekrut akan menjelaskan tentang perubahan peran yang terjadi terkait dengan posisi yang dilamar saat wawancara kerja. Namun, jika Anda baru mengetahui bahwa posisi yang Anda lamar atau tempat kerja Anda telah berganti karyawan beberapa kali dalam setahun, maka ini bisa menjadi pertanda buruk.
Ini mungkin lebih jelas ketika Anda mengetahui fakta lain seperti berapa lama rekan kerja telah berada di sana dan apakah mereka adalah orang baru yang telah diterima di sana.
Ekspektasi Pekerjaan Saat Wawancara Berbeda dengan Kenyataan
Biasanya dalam proses orientasi yang baik, manajer akan menemui Anda lebih awal agar Anda dapat memahami peran dan tugas yang akan dijalankan. Tetapi dalam lingkungan kerja yang beracun, Anda mungkin memiliki sedikit kejelasan tentang peran Anda dan kemudian menemukan diri Anda melakukan pekerjaan yang sebenarnya tidak Anda ketahui.
Ini bisa menjadi indikasi bahwa ada kekurangan staf di tempat kerja Anda sehingga mereka membutuhkan orang baru untuk mengisi peran lain yang mungkin tidak dapat mereka lakukan.