Proses mumifikasi atau pengawetan mayat dilakukan oleh berbagai peradaban pada masa lalu, termasuk di Eropa. Bahkan, mumi tubuh manusia di Portugal dianggap sebagai mumi tertua di dunia sejauh ini.

Para peneliti mempelajari foto-foto 13 kerangka manusia yang ditemukan pada tahun 1960-an di daerah Lembah Sado, Portugal. Mereka merekonstruksi posisi jenazah saat dikubur untuk mempelajari ritual pada masanya.

Beberapa jenazah dikubur dalam posisi tertekuk, dengan kaki diletakkan di depan dada. Beberapa dari mayat-mayat ini diperkirakan telah dimumikan sebelum dimakamkan.

Usianya diperkirakan mencapai 8.000 tahun, menjadikannya praktik mumifikasi tertua di dunia. Sebelumnya, gelar tersebut disandang oleh mumi Chinchorro yang ditemukan di Chili, yang diperkirakan berusia 7.000 tahun.

Mumi tertua dari Mesir kuno berusia sekitar 5.700 tahun. Dengan demikian, mumi Lembah Sado adalah yang tertua meskipun ketika ditemukan, sisa-sisa mumi tersebut benar-benar hilang karena sisa-sisanya masih berupa kerangka.

Seperti dikutip dari Daily Mail, Selasa (8/3/2022) secara teknis, mumi sebenarnya adalah tubuh manusia atau hewan yang lapisan daging atau organnya masih terawetkan. Namun, yang paling lama bertahan dalam bentuk itu adalah 4.000 tahun.

Penelitian yang dilakukan oleh akademisi dari Universitas Uppsala dan Universitas Linnaeus di Swedia dan Universitas Lisbon di Portugal, menganalisis fotografi mumi yang telah menghilang.

“Beberapa tahun lalu, tiga rol film hasil ekskavasi muncul kembali. Sebelumnya, foto-foto tersebut sempat hilang sehingga dokumentasinya tidak lengkap. Penemuan kembali foto-foto tersebut merupakan peluang bagus untuk menambah pengetahuan tentang ritual yang berlangsung,” kata peneliti. dikatakan.

Melalui proses penelitian yang rumit, dapat disimpulkan bahwa ada mayat yang telah melalui proses mumifikasi meskipun hanya kerangka. Dengan perkiraan usia 8.000 tahun, mumi ini juga dianggap sebagai mumi tertua.