Dua pria dalam misi untuk mengakhiri persyaratan karantina bagi turis asing yang tiba di Bali lebih cepat, Gubernur Bali Wayan Koster dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, kemarin sepakat untuk mendorong penangguhan visa pada saat kedatangan untuk dicabut juga.
Meskipun telah dibuka untuk pengunjung internasional pada Oktober 2021 (awalnya untuk warga negara dari 19 negara dan akhirnya semua pelancong pada 4 Februari), siapa pun yang ingin memasuki Bali (dan Indonesia secara keseluruhan) harus mengajukan permohonan visa pra -keberangkatan.
Visa on Arrivals (VoA), opsi populer bagi wisatawan sebelum pandemi, tetap ditangguhkan hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Menindaklanjuti panggilan dari operator pariwisata Bali yang sangat bergantung pada dolar pariwisata, Sandiaga mengatakan, sudah saatnya VoA diaktifkan kembali untuk mendorong lebih banyak pelancong.
“Permintaan dari Gubernur [Koster] dan saya setuju dengan [is that] bersama-sama kita dorong VoA,” kata Sandiaga, Rabu.
Meski mengakui pentingnya pencabutan penangguhan tersebut, Sandiaga mengatakan protokol keselamatan pandemi COVID-19 harus tetap menjadi prioritas.
Secara terpisah, Koster mengatakan telah berdiskusi dengan Sandiaga tentang masalah VoA. Selain itu, keduanya juga membahas usulan Koster untuk mengakhiri persyaratan karantina bagi pengunjung internasional yang tiba di Bali, dengan gubernur berpendapat bahwa pembatasan perjalanan harus dilonggarkan karena krisis COVID-19 saat ini dapat dikelola.
“Kita lihat saja perkembangannya minggu depan. jika [cases] konsisten menurun dan bisa stabil, saya kira akan kondusif,” katanya.
Koster mencontohkan dua penerbangan langsung yang mendarat di Bali baru-baru ini, yang menurutnya hanya satu dari total 150 penumpang yang dinyatakan positif COVID-19. Baginya, sangat disayangkan jika semua orang yang dinyatakan negatif COVID-19 masih perlu dikarantina.
“[But] tentu saja ini [quarantine erasure proposal] Perlu persetujuan dari pemerintah pusat,” katanya.
Bali, yang dikenal secara lokal sebagai Pulau Dewata dan terkenal dengan pantai, tempat selancar, klub malam, dan kuilnya, dikunjungi 639 pengunjung internasional ke pulau itu dari 1 Februari hingga 18 Februari.
Bali menyambut 6 juta wisatawan pada 2019 sebelum pandemi.