Menteri Hartarto meresmikan Pusat Studi G20 berbasis universitas

Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meresmikan peresmian Pusat Kajian G20 hasil kerja sama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dengan Universitas Pelita Harapan.

“Pusat Studi G20 dibentuk dengan tujuan untuk menghasilkan warisan pengetahuan bagi generasi mendatang,” kata Hartarto dalam keterangannya, Sabtu.

“Saya bangga dan berterima kasih kepada pimpinan Universitas Pelita Harapan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, dan para eksekutif di Pusat Studi G20 Indonesia yang akhirnya mewujudkan pembukaan ini,” katanya.

Pusat Studi G20 didirikan, karena G20 merupakan forum yang tepat untuk membangun dialog, ide, dan inovasi serta untuk melakukan kerjasama antara civitas akademika dan para pemangku kepentingan.

Pemerintah menyiapkan generasi muda, agar anggotanya dapat merespon tren baru dan tantangan global yang ada sebagai landasan keberlanjutan dan pembangunan berorientasi masa depan.

Berita terkait: Indonesia dorong anggota G20 untuk menyepakati prinsip tata kelola data

Hartarto meyakini Pusat Studi G20 Indonesia dapat menjadi Pusat Studi G20 berbasis universitas pertama baik di Indonesia maupun di kawasan.

“Kami berharap Pusat Kajian G20 ini juga dapat merespon kajian geo-politik, geo-ekonomi baru di lingkungan pasca-COVID-19,” tegasnya.

“Pusat Kajian G20 juga diharapkan melibatkan pakar global untuk mendukung Kepresidenan G20 Indonesia,” tegasnya.

Untuk menghadapi tantangan global saat ini, seperti ketegangan geopolitik, pandemi COVID-19, perubahan iklim, dan digitalisasi, Indonesia tetap berkomitmen untuk mendorong kebijakan progresif dengan memaksimalkan perannya dalam Kepresidenan G20 pada 2022.

Selama Kepresidenan G20 Indonesia, pemerintah juga melibatkan generasi muda dalam kelompok keterlibatan Youth 20 (Y20).

Selama periode Kepresidenan G20 ini, Indonesia akan menerapkan pendekatan baru dengan berupaya memberikan hasil nyata, menjembatani kesenjangan antara komunitas bisnis dan pembuat kebijakan, dan memastikan koherensi dalam agenda yang diusung oleh kelompok kerja dan keterlibatan.

Menkeu juga menyatakan bahwa pemerintah akan bekerja secara inklusif dan kolaboratif untuk mempromosikan agenda-agenda relevan yang sejalan dengan tema Presidensi G20 Indonesia: Recover Together, Recover Stronger.
Berita terkait: Manfaatkan momentum kepresidenan G20 untuk mendorong transformasi ekonomi
Berita terkait: BRIN menyerukan pendanaan penelitian global, kemitraan dalam RIIG G20