Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berharap perguruan tinggi menghasilkan lulusan yang berkemampuan digital dan memiliki mindset wirausaha sehingga visi Indonesia Emas 2045 dapat terwujud.
“Indonesia tentunya membutuhkan sumber daya manusia yang besar, yaitu 9 juta orang hingga 2030. Ini menjadi tantangan bagi perguruan tinggi untuk menghasilkan lulusan baru yang melek digital,” kata Hartarto di Jakarta, Senin.
Menurut Menkeu, Indonesia memiliki banyak potensi di sektor ekonomi digital. Pada 2021, potensi ekonomi digital mencapai US$70 miliar, dan diperkirakan mencapai US$146 miliar, katanya.
Pemerintah telah memberikan dukungan melalui program-program pengembangan talenta digital seperti Kartu Prakerja dan Gerakan Nasional Literasi Digital untuk masyarakat umum, Beasiswa Digital Talent untuk profesional, dan Digital Leadership Academy untuk para pemimpin.
Selain meningkatkan jumlah talenta digital di Indonesia, program-program ini diharapkan dapat mendongkrak jumlah wirausahawan di Indonesia, kata Hartarto.
Upaya tersebut dilakukan karena pemerintah menargetkan jumlah pengusaha di Indonesia mencapai 5 persen, ujarnya.
“Pemerintah juga telah membuat berbagai regulasi yang memberikan perlindungan dan kemudahan bagi UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah), seperti pembiayaan,” jelasnya.
Dukungan pembiayaan dapat diperoleh melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dianggarkan pemerintah sebesar Rp373 triliun dengan bunga 3 persen hingga akhir tahun 2022.
Hartarto menegaskan, pemerintah terus mendorong pembiayaan berbunga rendah melalui KUR bagi UMKM.
“Pemerintah memberikan KUR dengan bunga 3 persen per tahun hingga akhir tahun 2022. Besaran KUR bisa kurang dari Rp10 juta, atau Rp10-100 juta tanpa jaminan, dan Rp100-500 juta,” kata Hartarto.
Berita terkait: DEWG mengupayakan kesepakatan global untuk membangun ekosistem digital yang inklusif
Berita terkait: Literasi digital sangat penting untuk mencari peluang kerja di masa depan
Berita terkait: Kemenkes Ungkap Tantangan Digitalisasi Pelayanan Kesehatan di Indonesia