Delegasi pejabat senior AS mengunjungi Venezuela pada Sabtu untuk berbicara dengan anggota pemerintahan Presiden Nicolas Maduro guna menjajaki kemungkinan pencabutan sanksi AS terhadap produsen minyak utama, menurut sumber yang ambil bagian dalam pembicaraan tersebut.
Sumber itu mengatakan pembicaraan dengan sekutu paling kuat Vladimir Putin di belahan bumi barat telah dilakukan di belakang layar selama berbulan-bulan. Pemerintahan Biden sedang mempertimbangkan untuk mencabut sanksi sebagai alat tawar-menawar untuk pembebasan orang Amerika yang ditahan di Venezuela. Tapi pembicaraan ini menjadi lebih mendesak setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Ketika mantan presiden Donald Trump berkuasa, AS memutuskan hubungan diplomatik dengan Venezuela pada 2019, setelah AS mengakui pemimpin oposisi Juan Guaido sebagai presiden sah negara itu, dan menuduh Maduro melakukan pemilihan yang curang. Pemerintahan Trump juga telah memblokir semua pendapatan AS dari perusahaan minyak nasional Venezuela.
Jurnal Wall Street melaporkan bahwa dalam beberapa pekan terakhir beberapa investor AS meminta pemerintah Biden untuk mencabut sanksi terhadap Venezuela sehingga dapat mengirim lebih banyak minyak mentah ke pasar.
Ini akan mengisi celah yang akan ada jika negara-negara Barat memutuskan untuk memboikot minyak Rusia. Chevron juga melobi pemerintah Biden untuk menyederhanakan penerbitan lisensi untuk menerima dan memperdagangkan minyak di Venezuela.
Sumber itu mengatakan delegasi AS yang berkunjung ke Venezuela dipimpin oleh Juan Gonzalez, direktur senior Dewan Keamanan Nasional untuk urusan Belahan Barat; James Story, duta besar untuk Venezuela; dan Roger Carstens, utusan khusus presiden untuk masalah penyanderaan. Carstens adalah diplomat top AS di Caracas ketika pemerintahan Trump memutuskan hubungan diplomatik dengan Maduro pada 2019.
Carstens sebelumnya telah melakukan perjalanan ke Caracas pada bulan Desember, dan bertemu dengan sejumlah orang Amerika yang ditahan di Venezuela. Mereka termasuk enam eksekutif perusahaan minyak dari Citgo yang berbasis di Houston, mantan Marinir AS Matthew Heath, dan dua mantan Baret Hijau yang ditangkap sehubungan dengan serangan gagal yang ditujukan untuk menggulingkan Maduro di mana serangan itu disiapkan dari negara tetangga Kolombia. Venezuela. Pertemuan itu berlangsung di sebuah penjara Venezuela.
Gedung Putih, Departemen Luar Negeri AS dan Kementerian Informasi Venezuela tidak mengomentari pembicaraan yang sedang berlangsung. Tetapi Reuters melaporkan bahwa sedikit kemajuan telah dibuat karena kedua belah pihak membuat tuntutan “maksimum”, yang mencerminkan ketegangan lama antara kekuatan utama Belahan Barat dan salah satu musuh ideologis terbesar mereka. [jm/em]