Program yang digagas oleh menteri harus terus dilaksanakan dalam upaya memperkuat fungsi dakwah dan pendidikan
Jakarta (ANTARA) – Masjid akan dimanfaatkan secara optimal untuk sarana pembinaan haji dan umroh, karena Kementerian Agama akan menjalankan program untuk meningkatkan fungsinya, kata Dirjen Haji dan Umroh kementerian Hilman Latief.
“Program yang digagas oleh menteri harus terus dilaksanakan dalam upaya memperkuat fungsi dakwah dan pendidikan. Ditjen akan segera meluncurkan program unggulannya yang disebut Sapa Jamaah Haji (Salam Jemaah Haji), atau SJH,” kata Latief dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.
SJH merupakan program pendidikan yang mendidik dan membimbing jamaah haji, ujarnya.
Pendampingan tersebut diluncurkan sebagai jawaban atas banyaknya calon jemaah haji yang saat ini mencapai 5,2 juta orang yang menunggu pemberangkatan.
“Selain penguatan pendidikan dan literasi haji melalui platform elektronik dan digital, SJH juga akan dijalankan di masjid-masjid baik di sekitar asrama haji maupun di kalangan masyarakat,” katanya.
Menkeu menggagas program tersebut saat menjadi pembicara dalam rapat kerja nasional Direktorat Jenderal Pembinaan Umat Islam, ujarnya.
SJH merupakan salah satu program prioritas kementerian yang harus segera dilaksanakan, kata Latief mengutip menteri.
“Kementerian Agama harus memperkuat fungsi masjid sebagai pusat peradaban,” kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Qoumas berbicara tentang niatnya untuk tidak hanya memanfaatkan masjid untuk penguatan spiritual tetapi juga untuk menjadi sumber pencerahan, kedamaian, dan ketenangan di antara anggota masyarakat.
Berita terkait: Pemerintah akan mengacu pada evaluasi umrah untuk persiapan haji
Berita terkait: Menkeu optimistis keberangkatan jemaah haji Indonesia tahun ini
Berita terkait: Aturan pengeras suara masjid untuk menyeimbangkan agama, kerukunan sosial: kementerian