Timika (ANTARA) – Ketua Tim Operasi Perdamaian Cartenz 2022 Kombes Pol. Muhammad Firman mengatakan, lokasi penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap karyawan PT Palapa Timur Telematika (PTT) merupakan daerah terpencil dan hanya bisa dijangkau dengan helikopter.
“Jarak dari Beoga (Kabupaten) ke lokasi, jika ditempuh dengan berjalan kaki, bisa memakan waktu hingga tiga hari. Tidak ada akses (jalan) untuk menuju ke sana, kecuali melalui jalur udara.menjatuhkan peralatannya menggunakan helikopter,” kata Firman di Timika, Sabtu.
Karyawan PTT sedang mengerjakan perbaikan fasilitas sistem transceiver berbasis (BTS) Proyek Palapa Ring 3 Timur, dengan mendirikan camp di Tower B3 Kampung Jenggeran, Kecamatan Beoga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua.
Firman mengatakan saat mengerjakan perbaikan, tim pekerja PTT tidak dikawal aparat keamanan TNI dan Polri karena pekerjaan yang dilakukan hanya perawatan BTS.
“Kenapa tidak ada aparat keamanan? Karena pekerjaan itu sifatnya saja pemeliharaan BTS,” jelasnya.
Penembakan pegawai PTT itu baru diketahui pihak Kepolisian Daerah (Polda) Papua pada Kamis (3/3), setelah rekaman kamera pengawas. televisi sirkuit tertutup (CCTV) menunjukkan seorang pekerja meminta bantuan dan dipantau di monitor pusat PTT di Jakarta.
Seorang pekerja yang terpantau meminta bantuan adalah seorang survivor bernama Nelson Sarira dan dievakuasi ke Timika, Sabtu.
“Kami baru terima laporan pada 3 Maret. Setelah itu, kami melakukan evaluasi untuk persiapan proses evakuasi. Masalahnya (karena) tidak ada maskapai yang mau ke lokasi itu. Kemudian faktor cuaca juga terpengaruh, jadi kami agak telat. Tapi kami bersyukur korban selamat bisa dievakuasi ke Timika,” jelasnya.
Tim evakuasi Nelson pada Sabtu pagi adalah Satgas Penegakan Hukum Operasi Damai Cartenz dibantu pilot TNI AD, Kodim Puncak, dan personel TNI-Polri yang bertugas di Kabupaten Beoga.
Sementara itu, delapan rekan Nelson yang juga karyawan PT PTT dinyatakan tewas setelah diserang oleh sekitar 10 anggota KKB pada Rabu (2/3) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB.
Kedelapan korban tersebut adalah Bona Simanulang, Renal Pastia Tagasye, Bili Galdi Balion, Jamaludin, Sharil Nurdiansyah, Eko Septiansyah, Bebei Tabuni, dan Ibo.
Rekan-rekan personel di Beoga juga memberikan pengamanan di sepanjang jalur dan jalur yang nantinya diperkirakan akan menjadi jalur evakuasi para korban (almarhum), jika skenario proses evakuasi melalui jalur darat atau tidak dapat dijangkau melalui jalur udara, ujarnya. dikatakan.
Penyerangan dilakukan oleh komplotan KKB yang langsung masuk ke dalam kamp dengan membawa senjata tajam seperti parang, kapak, bahkan senjata api. KKB membunuh delapan karyawan PTT yang tertidur lelap di kamp.
Evakuasi terhadap delapan korban yang meninggal akan dilakukan dalam waktu dekat.
“Kami ingin secepatnya mengevakuasi para korban, tentunya dengan mempertimbangkan berbagai faktor, antara lain cuaca, lalu bagaimana mekanisme evakuasi nantinya. Berdasarkan keterangan korban selamat, rekan-rekan mereka yang tewas dikumpulkan di satu tempat oleh KKB,” dia menjelaskan.
Untuk mengevakuasi jenazah, Tim Peace Operation Cartenz 2022 akan dibantu armada Helikopter Caracal yang disediakan oleh Kodam XVII/Cenderawasih. Dengan berbagai pertimbangan, helikopter tersebut kemungkinan tidak bisa mendarat di lokasi keberadaan jenazah para korban.
“Kami akan menentukan skenario yang lebih aman untuk bisa mengevakuasi para korban,” kata Firman.
Baca juga: Evakuasi Jenazah Karyawan PTT di Beoga, Kab. Puncak dijadwalkan untuk hari Senin
Baca juga: Korban selamat serangan KKB dalam kondisi traumatis
Baca Juga: OTK Serang Kamp Karyawan PTT di Puncak Papua, Delapan Orang Tewas

Reporter: Evarianus Supar
Editor: Fransiska Ninditya
HAK CIPTA © ANTARA 2022