Langkah Twitter untuk Mencegah Misinformasi di Tengah Konflik Rusia-Ukraina

Konflik Rusia-Ukraina menjadi salah satu topik yang paling banyak dibicarakan di media sosial. Banyak netizen yang membagikan atau mendengarkan informasi terkait perang ini melalui media sosial, termasuk Twitter.

Media sosial seperti Twitter dan Facebook sendiri telah diblokir di Rusia sejak beberapa hari lalu. Namun hal itu tidak menghentikan upaya Twitter untuk terus mencermati penyebaran misinformasi terkait konflik ini.

Head of Site Integrity Twitter Yael Roth mengatakan saat ini ada beberapa tren misinformasi dan informasi menyesatkan yang muncul di tengah konflik Rusia-Ukraina. Salah satunya adalah media yang dimanipulasi untuk menghadirkan narasi yang menyesatkan dan media yang dibagikan di luar konteks.

“Kami telah menindak puluhan ribu cuitan tersebut, mulai dari memberi label atau meminta pemilik akun untuk menghapusnya jika kami menganggap postingan tersebut berbahaya,” kata Roth dalam jumpa pers virtual di Twitter, Selasa (8/3/2022). ).

“Jadi dengan memanfaatkan kebijakan media sintetis dan manipulasi kami, kami telah berhasil menangani lusinan narasi menyesatkan, yang menampilkan pertempuran atau peristiwa yang diduga terjadi di Ukraina tetapi sebenarnya berasal dari sumber lain.”

Salah satu contoh media yang dimaksud Roth adalah video yang memperlihatkan cuplikan baku tembak yang terjadi di Ukraina. Ternyata video yang sempat viral di Twitter tersebut merupakan cuplikan video game yang memang terlihat cukup realistis.

Selain memantau foto dan video yang menyesatkan, Twitter juga memantau media yang didukung negara karena tweet mereka berpotensi bias. Sejak beberapa waktu lalu, perusahaan berlogo burung tersebut mulai memberikan label khusus untuk akun media yang terkait dengan pemerintah.

Twitter sendiri telah memblokir media untuk pemerintah Rusia, seperti RT dan Sputnik, sebelum diblokir oleh regulator Rusia.

“Kami juga mengambil langkah-langkah untuk menangguhkan sementara tweet yang direkomendasikan untuk orang-orang di Ukraina, untuk orang-orang yang tidak mengikuti akun tertentu. Kami melakukan ini untuk mencoba mengurangi penyebaran konten yang berpotensi berbahaya,” jelas Roth.

Untuk menjaga keamanan pengguna di daerah konflik, Twitter juga telah meluncurkan ‘Search and Home Timeline’ yang mengarahkan pengguna ke Twitter Moment yang berisi informasi tentang keamanan digital dalam bahasa Inggris, Ukraina, dan Rusia.

Roth tidak merinci sejauh ini berapa banyak tweet dan akun yang telah ditangguhkan atau menerima peringatan karena melanggar aturan Twitter tentang informasi yang salah terkait dengan konflik Rusia-Ukraina. Dia mengatakan tim Twitter saat ini fokus pada menjaga percakapan publik.

“Seiring dinamika di lapangan berubah, begitu juga dinamika di Twitter dan fokus utama tim kami adalah melindungi percakapan publik dan kami akan membagikan data dan temuan komprehensif setelahnya.”