Jakarta (ANTARA) – Kepala Badan Administrasi Negara (LAN) Adi Suryanto mengatakan pihaknya menjalin kerja sama dengan delapan instansi pemerintah, melalui penandatanganan nota kesepahaman atau nota kesepahaman. nota kesepahaman (MoU), untuk mewujudkan birokrasi yang adaptif dan lincah di Indonesia.
“Birokrasi saat ini sedang memasuki kondisi VUCA, keriangan, tidak pasti, kompleksitas dan Sebuahketidakjelasan. Menghadapi hal tersebut, pemerintah menyadari perlunya birokrasi yang adaptif dan lincah untuk beradaptasi dengan lingkungan yang penuh ketidakpastian,” kata Adi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.
Salah satu upaya Pemerintah adalah mendorong seluruh pimpinan instansi pemerintah untuk menciptakan inovasi guna terciptanya pelayanan publik yang berkualitas.
Beberapa poin penting yang menjadi ruang lingkup kerja sama antara lain inovasi dalam penyelenggaraan negara, pengelolaan aparatur sipil negara (ASN), pengembangan kompetensi, dan pendidikan tinggi terapan.
Dalam menghadapi kondisi yang menimbulkan ketidakpastian dan kompleksitas yang tinggi, lanjutnya, dibutuhkan ASN yang unggul dan kompeten.
Dengan demikian, pengembangan kompetensi aparatur menjadi poin penting dalam mewujudkan visi dan misi organisasi, sehingga dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada publik.
Demikian pula para pimpinan lembaga yang hadir saat ini, para bupati yang mewakili masing-masing daerah, perlu didukung oleh sumber daya manusia (SDM) aparatur yang unggul dan berkompeten, serta mengetahui bagaimana mewujudkan visi dan misi daerah. kepemimpinan. Dengan demikian, tugas pimpinan organisasi menjadi lebih ringan,” jelasnya.
Ia juga mengatakan bahwa birokrasi harus mampu memberikan dampak yang maksimal kepada masyarakat.
Untuk memiliki birokrasi yang berdaya saing global serta gesit dan adaptif, diperlukan pengembangan kompetensi aparatur secara berkelanjutan, sehingga dapat mendorong keberhasilan pembangunan nasional.
Melalui penandatanganan MoU, diharapkan semua pihak memiliki komitmen untuk berkolaborasi guna menciptakan birokrasi yang agile, melalui berbagai terobosan baru yang diciptakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Selain itu, MoU juga menjadi ajang berbagi ilmu atau Berbagi ilmu antar pemimpin daerah, dalam mengelola sumber daya serta menciptakan peluang dan peluang inovasi yang dampaknya dapat dirasakan oleh masyarakat.
“Jadi semangat belajar bersama dan berkolaborasi dalam rangka menciptakan terobosan-terobosan baru merupakan upaya kita semua untuk menciptakan birokrasi atau birokrasi kelas dunia. pemerintahan kelas duniakata Adi.
Baca juga: LAN: Dibutuhkan Inovasi dan Kepemimpinan yang Baik untuk Hadapi Era VUCA
Reporter: Putu Indah Savitri
Editor: Fransiska Ninditya
HAK CIPTA © ANTARA 2022