Lama Covid bisa menyerang otak dan membuatnya mudah lupa dan suka menatap, apakah bisa disembuhkan?

Long Covid diartikan sebagai gejala Covid-19 yang berkepanjangan yang masih dirasakan, meskipun sebenarnya pasien telah dinyatakan negatif Covid-19.

Gejala tersebut tidak hanya batuk, nyeri otot, dan kelelahan, tetapi juga gangguan daya ingat hingga konsentrasi.

Mengutip laman FK UI, salah satu penyintas Covid-19 mengungkapkan ingatannya mendadak pendek dan suka blank out, padahal sebelumnya ia bukan orang yang pelupa. Selain itu, keadaan seperti tertegun, terlambat berpikir dan bertindak tidak biasa juga bisa menjadi cirinya.

COVID panjang, yaitu gejala pasca-covid yang berkepanjangan, dapat memengaruhi hingga 30 persen orang yang terinfeksi.

Terlepas dari tingkat keparahan COVID-19 akut, dampak jangka panjang dari COVID-19 sangat beragam. Mulai dari gangguan daya ingat, konsentrasi, ada yang lelah secara fisik, ada yang sesak padahal negatif, nyeri sendi, nyeri otot, dan masih banyak lagi lainnya.

Lanjutnya, gejala berkepanjangan bisa diatasi, kok! Dan menganjurkan bagi yang sedang mengalaminya untuk berkonsultasi ke dokter sesuai gejala yang dialami.

Secara bertahap dan dengan bantuan terapi, fisioterapi, sebagian besar pasien pulih. Ada baiknya juga berkonsultasi dengan ahli di bidangnya masing-masing sesuai dengan keluhannya. Misalnya, jika dia sakit sendi, sarafnya sakit, dia bisa pergi ke ahli saraf.