Militer Korea Selatan pada hari Rabu mengembalikan kapal patroli Korea Utara dan tujuh anggota awak yang melintasi perbatasan laut yang disengketakan sehari sebelumnya dan memasuki perairan dekat pulau perbatasan Korea Selatan.
Angkatan Laut Korea Selatan melepaskan tembakan peringatan untuk mengusir kapal patroli Korea Utara pada hari Selasa setelah kapal itu diketahui telah melintasi apa yang disebut Garis Batas Utara dalam mengejar kapal lain di dekat pulau Baekryeong.
Tujuh awak kapal patroli Korea Utara mengatakan kepada pejabat militer Korea Selatan bahwa mereka melintasi perbatasan karena kesalahan navigasi dan masalah mekanis. Mereka menyatakan keinginan untuk kembali ke Korea Utara, kata Kementerian Pertahanan Korea Selatan.
Angkatan Laut Korea Selatan sering melepaskan tembakan peringatan untuk mengusir kapal-kapal Korea Utara yang melintasi perbatasan laut kedua negara yang ditandai dengan buruk, tetapi ada juga beberapa bentrokan mematikan selama bertahun-tahun. Korea Selatan menyalahkan Korea Utara atas serangan terhadap kapal perang Korea Selatan yang menewaskan 46 pelaut pada 2010, tetapi Korea Utara membantah bertanggung jawab.
Korea Selatan telah berpatroli di perairan di sekitar Perbatasan Utara selama beberapa dekade setelah perbatasan ditetapkan oleh komando PBB pada akhir Perang Korea 1950-53. Korea Utara tidak mengakui garis itu dan bersikeras pada batas yang membentang jauh ke dalam perairan yang saat ini dikuasai oleh Korea Selatan.
Insiden hari Selasa terjadi di tengah ketegangan baru yang dipicu oleh uji coba rudal Korea Utara yang dipercepat tahun ini, termasuk peluncuran hari Sabtu yang menurut Korea Utara sedang menguji teknologi untuk satelit intelijen yang sedang dikembangkannya. [ab/ka]