Korea Selatan mengatakan pihaknya melepaskan tembakan peringatan ke kapal patroli Korea Utara yang telah melintasi perbatasan laut yang disengketakan saat mengejar kapal Korea Utara yang tidak bersenjata.
Kapal patroli Korea Utara melintasi apa yang disebut Garis Batas Utara pada Selasa pagi (8/3) saat mengejar sebuah kapal di perairan dekat Pulau Baekryeong, Korea Selatan. Kapal patroli Korea Utara mundur setelah kapal angkatan laut Korea Selatan melepaskan tembakan peringatan, menurut Kementerian Pertahanan Seoul dan kantor Kepala Staf Gabungan Militer.
Militer Korea Selatan menangkap kapal Korea Utara yang dikejar oleh kapal patroli dan menginterogasi tujuh awaknya.
Angkatan Laut Korea Selatan sering melepaskan tembakan peringatan untuk mengusir kapal-kapal Korea Utara yang melintasi perbatasan laut kedua negara yang ditandai dengan buruk, tetapi ada juga beberapa bentrokan mematikan selama bertahun-tahun. Korea Selatan menyalahkan Korea Utara atas serangan terhadap kapal perang Korea Selatan yang menewaskan 46 pelaut pada 2010, tetapi Korea Utara membantah bertanggung jawab.
Korea Selatan telah berpatroli di perairan di sekitar Perbatasan Utara selama beberapa dekade setelah perbatasan ditetapkan oleh komando PBB pada akhir Perang Korea 1950-53. Korea Utara tidak mengakui garis itu dan bersikeras pada batas yang membentang jauh ke dalam perairan yang saat ini dikuasai oleh Korea Selatan.
Insiden hari Selasa terjadi di tengah ketegangan baru yang dipicu oleh uji coba rudal Korea Utara yang dipercepat tahun ini, termasuk peluncuran Sabtu lalu yang menurut Korea Utara sedang menguji teknologi untuk satelit intelijen yang sedang dikembangkannya.
Insiden itu terjadi sehari sebelum warga Korea Selatan memberikan suara mereka dalam pemilihan presiden yang sengit. Kampanye kepresidenan telah ditandai oleh pertikaian sengit antara kandidat utama mengenai apakah Korea Selatan harus menjalin hubungan dengan Korea Utara atau mengambil sikap lebih keras terhadap ancaman nuklirnya.
Negosiasi nuklir antara Amerika Serikat dan Korea Utara telah terhenti selama tiga tahun karena ketidaksepakatan atas pelonggaran sanksi yang dipimpin AS terhadap Korea Utara sebagai imbalan atas langkah-langkah menuju perlucutan senjata nuklirnya. [ab/ka]