Komunitas Umalas merencanakan penjagaan keamanan saat tingkat kejahatan melonjak

Dari curian ponsel dan tas tangan dan kalung hingga perampokan vila dan diusir dari Gojek. Meningkatnya jumlah kejahatan jalanan di Umalas (dikenal sebagai daerah ‘megah’ di pulau itu) telah mendorong sejumlah warga untuk mengambil sikap dan memulai pengawasan lingkungan mereka sendiri.

Sekitar 10 orang (semuanya ekspatriat) berkumpul di restoran pizza di Umalas kemarin untuk memulai Umalas Security Watch, sebuah inisiatif baru dari ekspatriat lokal yang peduli dengan keselamatan mereka atas laporan meningkatnya kejahatan di lingkungan tersebut.

“Kami benar-benar dibanjiri laporan serangan, ini luar biasa. Dan mereka berkisar dari hanya mencuri telepon hingga korban didorong dan ditendang dari sepeda, ”kata Lisa, penyelenggara penjaga lingkungan, kepada Kelapa.

Lisa lebih memilih menggunakan nama panggilannya agar semangat masyarakat tetap terjaga karena Umalas Security Watch merupakan upaya bersama. Sementara hanya ekspatriat yang muncul pada pertemuan pertama mereka kemarin, Lisa mengatakan bahwa inisiatif tersebut menggabungkan dukungan dari ekspatriat dan penduduk lokal.

“Kami memiliki penduduk setempat yang menawarkan bantuan,” tambahnya.

“Rencana kami saat ini termasuk datang dengan penjaga keamanan atau patroli yang terdiri dari penduduk setempat untuk berjaga-jaga. Jelas, kami ingin terhubung dengan lokal banjar [community groups] untuk ini,” kata Lisa seraya menambahkan bahwa mereka juga ingin memperbaiki penerangan jalan di kawasan tersebut.

“Jalanan yang gelap adalah masalah yang kami dengar dari banyak warga.”

Seorang Amerika yang telah tinggal di Umalas selama lima tahun, Lisa tidak asing dengan penjahat yang menyerang ekspatriat. Dia sendiri melihat sepeda motornya sendiri dicuri di depan vilanya beberapa bulan yang lalu, serta tas tangannya dicuri.

Sambil mengakui bahwa mereka masih mengerjakan rencana mereka, Lisa mengatakan bahwa komunitas “harus memulai dari suatu tempat.”

“Kami telah mengatakan bahwa kami perlu melakukannya sebelum orang terluka, tetapi kami menemukan bahwa beberapa sudah terluka dan dirawat di rumah sakit,” katanya.

Sejak memulai akun Instagram mereka @umalassecuritywatchLisa mengaku mendapat laporan dari warga di Umalas dan Batubelig (jalan yang menghubungkan Umalas dan Kerobokan) yang melibatkan penyerangan, pemukulan, dan perampokan.

Beberapa cerita, seperti yang diterima oleh kelapamemiliki tersangka serupa: dua pria mengendarai sepeda motor hitam (biasanya Yamaha NMax, sepeda motor matic 155 cc yang populer di pulau itu) tanpa masker dan helm.

Komunitas memiliki grup obrolan sendiri di mana mereka dapat mengumpulkan cerita dan mendiskusikan pertemuan dan rencana di masa depan.

kelapa telah menghubungi Polda Bali untuk dimintai keterangan.