Sejak awal, PlayStation telah mengguncang dunia game dan membuat para pesaing kewalahan. Padahal di masa-masa awal, Sony harus bertarung melawan raksasa konsol, yaitu Nintendo dan Sega, bahkan terkesan diremehkan oleh mereka.
PlayStation adalah ide dari Ken Kutaragi, eksekutif Sony yang memimpin divisi hardware. Dia kemudian dikenal sebagai bapak PlayStation. Bagaimana kelahiran PlayStation?
Pada tahun 1988, Sony dan Nintendo, yang saat itu menjadi raja konsol game, bekerja sama. Kutaragi berhasil meyakinkan Nintendo untuk menggunakan prosesor suara Sony SPC-700 di konsol SNES. Kemudian, Nintendo beralih ke Sony untuk mengembangkan add-on CD-ROM untuk SNES, yang awalnya disebut sebagai SNES-CD atau Play Station.
Namun Sony juga ingin membuat konsolnya sendiri yang kompatibel dengan SNES yang akan disebut PlayStation. Selain untuk bermain game, Anda juga dapat memutar musik sesuai dengan keahlian Sony. Namun presiden Nintendo saat itu, Hiroshi Yamauhci, tidak senang karena menganggap Sony terlalu menuntut agar kerjasama mereka terhenti.
Meskipun putus dengan Nintendo, Sony memutuskan untuk terus maju dan membuat konsol game pertamanya sendiri. Mereka memang mendekati Sega untuk bekerja sama, tetapi ditolak. “Itu ide yang bodoh, Sony tidak tahu bagaimana membuat perangkat keras, atau perangkat lunak,” kata CEO Sega Tim Kalinske saat itu.
Kutaragi dan timnya akhirnya meluncurkan prototipe PlayStation yang didasarkan pada CD-ROM, dengan grafis permainan yang menakjubkan pada saat itu. Presiden Sony, Norio Ohga, memang mempercayakan proyek tersebut sepenuhnya kepada Kutaragi. PlayStation juga menjadi ajang balas dendam terhadap Nintendo atau Sega yang meremehkan Sony.
Pada tahun 1994, Sony telah mengumumkan kepada publik bahwa mereka akan memasuki industri game dengan konsol mereka sendiri. Karena tidak memiliki pengalaman membuat game, Sony secara aktif berusaha mendapatkan dukungan dari pengembang game. Konami, Namco hingga Williams Entertainment menjadi salah satu pendukung awal PlayStation.
Pada tanggal 3 Desember 1994, PlayStation generasi pertama diluncurkan, seminggu setelah rilis konsol pesaingnya, Sega Saturn. Responnya ternyata sangat meriah, di mana banyak gamer yang mengantre panjang. Di Jepang pada hari pertama penjualannya, 100 ribu unit PlayStation terjual habis.
Saat didistribusikan ke negara lain, PlayStation juga sukses besar karena selain produknya bagus, promosinya gila-gilaan. Total penjualan PlayStation generasi pertama akhirnya menembus lebih dari 100 juta unit, menjadi konsol pertama yang mencapai ini. PS2 bahkan lebih bertenaga, dengan 155 juta unit terjual, menjadikannya konsol terlaris sepanjang masa.
Salah satu terobosan penting PlayStaion memang adalah bahwa game dapat dimainkan dengan CD yang dapat menampung lebih banyak data, tidak lagi kartrid. Tradisi itu dilanjutkan oleh PS2 yang memutar DVD dan PlayStation 3 dengan Blu Ray.
Selain itu, strategi Sony di sektor gaming juga akurat. Tidak seperti Nintendo yang fokus membuat game sendiri, Sony banyak mengandalkan developer game dari luar, yang pada gilirannya membuat game menarik dan banyak diminati. Seri Metal Gear dan Grand Theft Auto, misalnya, begitu sukses.
“Sony bisa mendapatkan dukungan dari pihak ketiga yang sebelumnya membuat game PC. Itu sukses besar,” kata Michael Pachter, analis Wedbush Securities dikutip USA Today.
Studio Sony kemudian juga memproduksi game-game terkenal, seperti God of War, Gran Turismo dan Uncharted. “Itu merupakan keunggulan khusus dan mampu mendorong Sony untuk memimpin penjualan Xbox yang dominan,” ujar analis.
Kesuksesan PlayStation benar-benar mengubah peta persaingan di dunia game. Dominasi Nintendo terganggu, Sega ditendang dari bisnis konsol dan Microsoft masuk dengan konsol Xbox, khawatir PlayStation akan menggerogoti dominasi game PC.