Kharkiv Dibom pada Hari ke-6 Invasi Rusia ke Ukraina

Kota terbesar kedua di Ukraina menghadapi peningkatan serangan Rusia pada hari Selasa, sementara barisan pasukan Rusia berbaris di sepanjang jalan utara ibukota Ukraina, Kyiv, pada hari keenam invasi Rusia ke tetangganya.

Kementerian Luar Negeri Ukraina membagikan video salah satu serangan terhadap gedung Administrasi Pemerintah Daerah Kharkiv di pusat kota, yang meninggalkan bola api dan asap raksasa.

“Rusia mengobarkan perang yang melanggar hukum humaniter internasional,” cuit kementerian itu. “Membunuh warga sipil, menghancurkan infrastruktur sipil. Target utama Rusia adalah kota-kota besar yang sekarang menjadi sasaran misilnya.”

Markas pemerintah Kharkiv yang rusak terkena tembakan di Kharkiv, Ukraina, pada 1 Maret 2022. (Foto: AFP)

Markas pemerintah Kharkiv yang rusak terkena tembakan di Kharkiv, Ukraina, pada 1 Maret 2022. (Foto: AFP)

Tidak ada kabar segera mengenai korban dari serangan itu, tetapi pihak berwenang di Kharkiv mengatakan serangan Rusia secara keseluruhan telah menewaskan sedikitnya 11 orang dan melukai puluhan lainnya.

Pasukan Rusia di utara Kyiv diawasi dengan ketat di tengah kekhawatiran tentang serangan di ibu kota. Pejabat pertahanan AS dan intelijen Inggris mengatakan konvoi itu tidak membuat banyak kemajuan menuju kota dalam beberapa hari terakhir, dengan seorang pejabat AS mengatakan kepada wartawan Senin bahwa “dorongan utama” berada dalam jarak 25 kilometer dari kota. .

Citra satelit dari Maxar Technologies menunjukkan bahwa konvoi semakin lama, membentang sekitar 64 kilometer dalam foto yang diambil Senin.

“Bagi musuh, Kyiv adalah target utama,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam pesan video Senin malam. “Kami tidak akan membiarkan mereka menerobos pertahanan ibu kota, dan mereka mengirim penyabot kepada kami… Kami akan menjatuhkan mereka semua.”

Kremlin mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada pemimpin Prancis Emmanuel Macron dalam percakapan telepon Senin bahwa penyelesaian hanya dapat terjadi jika “kepentingan keamanan sah” Rusia diperhitungkan, termasuk demiliterisasi Ukraina.

Australia pada Selasa mengumumkan rencana untuk mengirim rudal ke Ukraina sebagai bagian dari paket $50 juta. PM Australia Scott Morrison mengatakan kepada wartawan bahwa bantuan mematikan dan tidak mematikan datang sebagai tanggapan atas seruan Zelenskyy agar sekutu Ukraina mengirim dukungan kepada militer negaranya untuk melawan invasi Rusia, dan “itulah yang kami lakukan,” kata Morrison.

Sebuah mainan tergeletak di antara puing-puing di dekat gedung apartemen yang rusak akibat serangan roket, di Kyiv, Ukraina, Sabtu, 26 Februari 2022. (Foto: AP/Emilio Morenatti)

Sebuah mainan tergeletak di antara puing-puing di dekat gedung apartemen yang rusak akibat serangan roket, di Kyiv, Ukraina, Sabtu, 26 Februari 2022. (Foto: AP/Emilio Morenatti)

Anggota parlemen AS sedang mempertimbangkan permintaan Gedung Putih untuk bantuan militer dan kemanusiaan senilai $6,4 miliar ke Ukraina. Duta Besar Ukraina untuk AS Oksana Markarova mengatakan kepada sekelompok senator AS selama pertemuan Senin bahwa Ukraina membutuhkan lebih banyak senjata.

“Ini David versus Goliath,” kata Senator Jim Risch, anggota senior Partai Republik di Komite Hubungan Luar Negeri, merujuk pada militer Rusia yang jauh lebih besar daripada Ukraina. “Saya pikir setiap manusia yang membaca laporan dari sana tahu itu mengerikan.”

Markarova juga menganjurkan sanksi AS terhadap sektor minyak dan gas Rusia setelah bergabung dengan banyak negara lain untuk memaksakan tekanan ekonomi pada Putin dengan sanksi yang menargetkan pejabat tinggi, tokoh bisnis dan sistem keuangan Rusia.

“Kita perlu mempertimbangkan aliran energi dari Rusia ke AS dan menyerukan hal yang sama kepada sekutu kita,” kata senator Demokrat Richard Blumenthal. [uh/ab]