Kemendagri dorong pesantren pasang panel surya atap

Indonesia memiliki lebih dari 27 ribu pondok pesantren, dimana 90 persennya berada di Indonesia bagian barat. Ini adalah potensi besar untuk penerapan sistem panel surya atap

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong pesantren memasang panel surya di atap kompleks sekolahnya guna mendukung upaya pencapaian target bauran energi terbarukan 23 persen pada 2025.

Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Dadan Kusdiana membenarkan bahwa kementerian telah mengucurkan anggaran yang dibutuhkan untuk memasang 114 panel surya atap, dengan total kapasitas listrik 1.175,5 kWp di 100 pondok pesantren di empat provinsi. Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

“Indonesia memiliki lebih dari 27 ribu pondok pesantren yang 90 persennya berada di Indonesia bagian barat. Ini potensi besar untuk penerapan sistem panel surya atap,” kata Kusdiana dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Berita terkait: Indonesia harus desak negara maju kucurkan dana perubahan iklim

Dirjen menjelaskan, jika setiap pesantren di Indonesia memasang panel surya rooftop berkapasitas 10 kWp, potensi tambahan kapasitas listrik yang dihasilkan pesantren bisa mencapai 270 MWp.

Pengembangan panel surya atap telah diprioritaskan dalam pengembangan energi baru dan terbarukan di Indonesia, karena potensi tenaga surya negara yang mencapai 3.295 GW tersebar merata di seluruh Indonesia, khususnya di Nusa Tenggara Timur, Riau, dan Sumatera Selatan, di mana radiasi matahari yang lebih tinggi tercatat, katanya.

Berita terkait: Prof UI memandang G20 sebagai solusi krisis iklim, ketahanan energi

“Potensi energi surya Indonesia sangat besar, namun yang kita manfaatkan baru 204 MW. Potensi besar ini kita dorong semua pihak untuk mendukung target bauran energi baru dan terbarukan serta mendukung upaya pemerintah mengurangi ketergantungan energi berbasis fosil,” Kusdiana berkomentar.

Kusdiana meminta percepatan transisi saat ini untuk mencapai target bauran energi 23 persen pada tahun 2025, terutama setelah Presiden Joko Widodo menetapkan target untuk mencapai netralitas karbon di Indonesia pada tahun 2060.

“Target kami memasang panel surya atap lebih banyak untuk mencapai kapasitas 2,6 GW pada tahun 2025. Kami juga mendorong warga dan semua pihak untuk memasang panel surya atap di rumah dan gedung masing-masing, termasuk di pondok pesantren,” kata Dirjen .

Berita terkait: 22 provinsi di Indonesia menetapkan peraturan untuk transisi energi: Tasrif

Berita terkait: Kemitraan Strategis KY-MA Kunci Tegakkan Martabat Hakim: Jokowi